Budaya Betawi, Identitas Kota Jakarta

Budaya Betawi, Identitas Kota Jakarta

Read Time:1 Minute, 50 Second
Budaya Betawi, Identitas Kota Jakarta

Perayaan HUT Jakarta ke-497 menampilkan beragam kesenian Betawi. Momen ini menunjukan budaya Betawi sebagai identitas kota Jakarta.


Setiap tanggal 22 Juni diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta. Guna memperingati momen itu, Perkampungan Budaya Betawi menggelar Gebyar Seni Budaya Betawi yang bertempat di Setu Babakan, Jakarta Selatan, Sabtu (22/6). Dalam acara tersebut ada beragam penampilan kesenian Betawi dari berbagai kelompok seni. 

Dalam pembukaannya, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Jakarta Selatan, Habib Asyari menyampaikan, Gebyar Seni Budaya Betawi menjadi upaya memperkenalkan budaya Betawi lebih dalam. “Budaya Betawi adalah identitas Kota Jakarta yang harus dilestarikan oleh masyarakat,” ucapnya, Sabtu (22/6). 

Meskipun tahun 2024 menjadi momen terakhir Jakarta menyandang status ibu kota negara, lanjut Habib, akan tetapi Jakarta tidak kehilangan pesonanya. Jakarta terus bertransformasi menjadi kota global dengan segudang keunikan dan keragaman budaya Betawi. 

Habib berharap, masyarakat yang hadir di acara tersebut dapat mencintai budaya Betawi dan dapat merawatnya sebaik mungkin. “Banyaknya modernisasi yang terpengaruh budaya luar membuat kita harus tetap melestarikan budaya Betawi dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang,” kata Habib.

Sebagai pengunjung, Nisrina Khairunnisa menyatakan kebanggaannya menjadi masyarakat Betawi sehingga turut meramaikan acara Gebyar Seni Budaya Betawi 2024. Sadar akan posisinya sebagai generasi muda, ia turut berperan untuk melestarikan budaya Betawi dengan mengikuti sanggar tari Betawi.

Selain menikmati seni tari, Nisrina juga tertarik dengan pameran pakaian Betawi di Museum Betawi. “Melalui pameran ini, saya bisa belajar banyak tentang sejarah dan perkembangan busana tradisional,” jelas Nisrina, Sabtu (22/6).

Menurutnya, anak muda memiliki peran besar dalam menjaga kelestarian berbagai budaya. “Semoga semakin banyak anak muda yang menggeluti bidang seni budaya Indonesia, khususnya budaya Betawi,” tegasnya.

Pengunjung lainnya, Andi, ikut menghadiri acara ini untuk menunjukkan budaya Betawi kepada anak-anaknya. Ia berpendapat bahwa memperkenalkan berbagai budaya sejak dini sangat penting. “Saya ingin menunjukkan kepada anak-anak bahwa banyak jenis permainan tradisional Betawi yang harus dilestarikan,” ujar Andi, Sabtu (22/6).

Dari banyaknya kesenian yang ditampilkan, Andi tertarik untuk melihat pertunjukan Lenong Denes. Kata Andi, ia sempat menggeluti kesenian lenong sewaktu muda. Selain itu, acara ini berperan penting dalam menjaga beberapa kesenian Betawi. “Saya mengingatkan masyarakat untuk senantiasa hadir di acara budaya seperti ini agar budaya kita semakin dikenal dan dilestarikan,” tuturnya. 

Reporter: RIN
Editor: Nabilah Saffanah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Edukasi Mahasiswa tentang Penegakan HAM Previous post Edukasi Mahasiswa tentang Penegakan HAM
Mengulas Keadilan Hukum Tuhan dan Manusia Next post Mengulas Keadilan Hukum Tuhan dan Manusia