Menelusuri Pemikiran B.J Habibie

Read Time:2 Minute, 42 Second

Judul: Jejak Pemikiran B.J. Habibie: Peradaban Teknologi Untuk Kemandirian Bangsa
Penulis: Bacharuddin Jusuf Habibie
Penerbit: Mizan Pustaka
Isi: 350 halaman
Terbit: I, November 2010
ISBN: 978-979-433-605-2
“Bila kita berbicara tentang teknologi canggih, bukan teknologi canggih yang kita kejar. Salah kalau dikira bahwa saya sebagai seorang insinyur kebetulan ahli konstruksi pesawat terbang hanya cinta teknologi canggih.
Karena itu, apakah lantas hanya teknologi canggih yang ingin dikembangkan, dan hanya itu yang disasari untuk pembangunan bangsa? Itu tidak benar, yang saya sasari adalah proses nilai tambah”.
 Masa bakti Bacharuddin Jusuf Habibie di Indonesia memang telah berakhir, namun hingga kini figur dan pemikirannya masih dikenal oleh berbagai kalangan.Berbicara sosok yang mampu membuat Indonesia memiliki pesawat terbang sendiri ini, berbicara pula tentang pemikiran genius dan teknologi, seperti pada buku Jejak Pemikiran B.J. Habibie: Peradaban Teknologi Untuk Kemandirian Bangsa.
Buku ini merupakan representasi dari gagasan-gagasan Habibie selama menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek). Tak terbatas hanya pada pemikiran, Habibie juga mampu merealisasikannya sebagai pengabdian untuk bangsa.
Dalam buku ini dijelaskan, teknologi berperan penting dalam pembangunan suatu bangsa. Terlebih jika yang dibicarakan adalah pembangunan di bidang industri. Industri tanpa teknologi adalah omong kosong, dan teknologi tanpa industri ibarat menempatkan air di tempat berlubang.
Lebih jauh lagi, Habibie juga memaparkan pembangunan erat kaitannya dengan sistem perekonomian. Menurut hasil kajiannya, B.J Habibie melalui buku ini mengatakan bahwa perekonomian yang dikelola secara baik adalah perekonomian di mana nilai tambahnya selalu lebih tinggi daripada biaya tambah.
Untuk mewujudkan sistem perekonomian seperti itu, B.J Habibie mengutarakan, pengelolaan dibidang industri membutuhkan peran teknologi. Negara-negara yang terkenal karena industrinya berhasil membuktikan bahwa teknologilah yang membantu mereka.
Karenanya, dalam buku ini, B.J Habibie juga mengatakan, pengembangan ilmu pengetahuan untuk pembangunan guna mencapai sistem perekonomian yang berdaya saing internasional sangatlah diperlukan. Dengan adanya alat-alat berteknologi tinggi, industri yang menghasilkan produk-produk berkualitas secara efesienpun akan terwujud.
Tak hanya untuk alat-alat untuk industri, teknologi juga dapat diterapkan untuk pembangunan di bidang pertanian. Sehingga, ketika pembangunan industri  mulai berkembang, Indonesia tidak perlu kehilangan jati dirinya sebagai negara agraris.
Buku yang berisikan 350 halaman ini juga menerangkan, pengembangan teknologi tidaklah semata hanya untuk memperoleh nilai tambah dalam industri. Arti penting lainnya adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.Dengan perpaduan industri berdaya saing internasional, sistem perekonomian yang efesien dan SDM yang berkompetetif, pelan tapi pasti, menurut Habibie, Indonesia akan mampu menunjukan eksistensinya di kancah dunia.
Terdiri dari 19 bab, buku yang disunting oleh Andi Makmur Makka ini merujuk pada pidato, makalah, dan pengarahan lisan Habibie selama menjabat sebagai Menristek.
Meski begitu, pemaparan dalam buku ini tidak disampaikan dengan bahasa yang ringan. Adanya table dan gambar yang bertujuan untuk mempertajam penjelasan, justru terkadang membuat pembaca semakin bingung. Selain itu, penulisan kalimat yang tidak simple juga tidak jarang memaksa pembaca untuk membaca ulang agar dapat mengerti.
Memang telah banyak buku yang membahas mengenai B.J Habibie, namun dalam buku ini hanya menelisik pemikirannya selama menjabat selama menjabat sebagai menteri di zaman orde baru saja.
Adapun maksud terdalam kehadiran buku ini hanya penulis yang mengetahuinya. Apakah untuk menyindir pemerintahan saat ini akan betapa pentingnya teknologi untuk pembngunan. Atau, untuk mewariskan pemikiran Habibie untuk generasi selanjutnya. Namun, yang pasti buku ini dapat menambah khazanah bacaan untuk bangsa. (Siti Ulfah Nurjanah)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
100 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Psikologi Galang Dana Untuk Anak Autis
Next post Mahasiswa Pebisnis Kembangkan Otak Kanan