Dosen Utamakan PLPG Daripada Mengajar

Read Time:1 Minute, 51 Second
Awal September lalu, beberapa dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mulai melaksanakan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi para guru yang akan disertifikasi. Namun, program ini menimbulkan masalah karena pelaksanaannya berbarengan dengan waktu perkuliahan. Akibatnya, banyak mahasiswa yang terlantar karena ketiadaan dosen. Apalagi, tak sedikit dosen FITK yang lebih memilih  PLPG ketimbang mengajar sebagai dosen.
Ketiadaan dosen ini semakin diperparah dengan kebijakan pihak fakultas yang memberikan dispensasi bagi para dosen untuk menetap lebih lama di mana dosen ditugaskan. Tempat pelaksanaan PLPG yang jauh ditengarai sebagai alasannya. Meski demikian, untuk menyiasati perkuliahan yang ditinggalkan, para dosen menggantinya di minggu tekun. Begitulah kiranya yang dipaparkan Wakil Dekan (Wadek) bagian Administrasi F ITK, Maifalinda Fahra.
Sementara itu, Eliana Safitri, mahasiswa FITK mengeluhkan banyaknya dosen yang sering meninggalkan perkuliahan. Menurutnya, hal itu mengakibatkan proses belajar terkesan terburu-buru karena harus mengejar materi-materi kuliah yang ditinggalkan. Ia juga merasa dirugikan karena materi yang disampaikan tidak maksimal.
Senada dengan Eli, Tiwi mengeluhkan hal yang sama. “Perkuliahan jadi tidak sistematis karena banyak matakuliah yang menumpuk di akhir semester. Waktu belajar yang sudah disusun rapi jadi rancu karena banyak dosen yang meminta jam tambahan untuk mengganti kuliah yang ditinggalkan,” ujar mahasiswa FITK ini, Sabtu (28/12).
Menanggapi hal tersebut, Maifalinda mengungkapkan ketiadaan dosen ini diakibatkan pelaksanaan PLPG yang telat dan keharusan pihak fakultas untuk menjadwalkan dosen-dosen FITK melatih di PLPG. “Mitra PLPG seperti Banten tidak bersedia dijadwalkan, sebab lokasinya cukup jauh,” kata Maifilinda saat ditemui di ruangan kerjanya, Jumat (27/12).
Seandainya PLPG dilaksanakan sejak bulan Juni, kata Maifalinda, maka program PLPG ini akan terlaksana dengan baik tanpa mengganggu aktivitas perkuliahan.
Ketiadaan dosen ini, juga dibenarkan oleh Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Zaharil Anasy. Menurutnya, pihak fakultas cukup dirugikan karena banyak dosen yang meninggalkan kewajiban mengajar, hanya untuk memberikan pelatihan di PLPG. “Honor PLPG itu lebih besar dari pada ngajar,” ujarnya, Selasa (24/12).
Terkait permasalahan tersebut, dosen FITK yang mengajar matakuliah Belajar dan Pembelajaran, Yudi Munadi menyarankan, agar jadwal perkuliahan dosen tidak tumpang tindih dengan jadwal PLPG, seharusnya pihak fakultas mengidentifikasi terlebih dulu di mana dosen yang mempunyai jadwal mengajar kuliah regular dan yang tidak. Sehingga baik PLPG maupun kuliah regular dapat berjalan dengan baik. (SM)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Media Massa Menjembatani Keberagaman
Next post Minggu Tekun, Mahasiswa Masih Sibuk Kuliah