Read Time:2 Minute, 0 Second
Setelah ditutupnya gelombang kedua pendaftaran pembuatan e-mail mahasiswa dengan domain @mhs.uinjkt.ac.id, hanya 1.725 dari kurang lebih 22.000 mahasiswa, melakukan registrasi pembuatan e-mail. Minimnya sosialisasi pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai pembuatan e-mail ini, menyebabkan banyak mahasiswa tidak melakukan registrasi.
Salah satunya adalah Fanny Fajriah. Mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta ini mengaku tidak tahu-menahu ada pembuatan e-mailmahasiswa. “Tidak ada publikasi mengenai pembuatan e-mail dari pihak kampus,” paparnya, Senin (21/7).
UIN Jakarta telah bekerja sama dengan Google sejak 2012. Walaupun sudah lama, banyak mahasiswa yang tidak mengetahui perihal ini. Berdasarkan survei INSTITUT, sebanyak 64% dari 100 mahasiswa yang tersebar di 11 fakultas, tidak tahu adanya kerjasama UIN Jakarta dengan Google.
Direktur Puskom UIN Jakarta, Husni Teja Sukmana, mengatakan, pada 2012 Google Indonesia menghubungi pihak UIN Jakarta untuk menawarkan kerjasama. “Google mempunyai tim yang bertugas menghubungi setiap universitas. Nah,kebetulan tim mereka menghubungi UIN Jakarta untuk menawarkan kerjasama. Akhirnya, UIN pun sepakat bekerjasama dengan Google,” jelasnya, Selasa (15/7).
Berkat kerjasama Google dengan UIN Jakarta, mahasiswa dapat memiliki e-mail dengan domain @mhs.uinjkt.ac.id. Tak hanya itu, warga kampus dapat menikmati fasilitas Wireless Fidelity (Wi-Fi) yang terdiri dari 2 Service Set Identifier (SSID)yaitu @MHS.UINJKT.AC.ID dan @UINJKT.AC.ID.
Adina Siti Maryam, mahasiswi jurusan Farmasi juga mengaku dirinya tidak tahu ada pembuatan e-mail mahasiswa. “Saya sama sekali enggaktahu ada pembuatan e-mail mahasiswa dan tak ada sosialisasi dari UIN,” akunya, Sabtu (19/7).
Google Student Ambassador (GSA), Muhammad Yudistira Muria tak menampik kurangnya sosialisasi kepada mahasiswa. Menurutnya, publikasi kepada mahasiswa memang masih kurang.
Menanggapi persoalan tersebut, Husni mengatakan, pihak Puskom sudah mensosialisasikan kerjasama UIN Jakarta dan Google kepada mahasiswa, dosen maupun pegawai. “Kami sudah mengadakan training untuk dosen dan pegawai. Lalu, kami telah mengadakan seminar 6 bulan yang lalu, mengenai bentuk kerjasama dengan Google yang dihadiri oleh mahasiswa UIN,” paparnya.
Di sisi lain, Yudistira mengungkapkan, UIN Jakarta terlambat dalam pembuatan e-mail atas nama kampus. “UIN tuhtelat banget. Universitas lain sudah punya e-mailkampus sendiri, seperti Universitas Telkom, dan Universitas Indonesia,” tuturnya.
Sebetulnya, tambah Yudistira, e-mail dengan nama UIN Jakarta ini memudahkan mahasiswa untuk tetap terhubung dengan dosen. Selain itu, e-mail mahasiswa memiliki kapasitas peyimpanan yang lebih besar bila dibandingkan dengan Gmail. E-mail mahasiswa ini memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 30 GB, sementara Gmail hanya 15 GB.
JK
Average Rating