Sepeda Kampus Tak Terawat

Read Time:2 Minute, 3 Second
Pengadaan fasilitas sepeda di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan program kampus bebas polusi udara. Sayangnya, sepeda-sepeda tersebut tidak terawat bahkan sebagian besar rusak.

Menurut mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Faisal Ahmad Faqihuddin, sepeda milik UIN Jakarta sudah tak layak pakai. Selain itu, kata Faisal, lahan parkir kendaraan bermotor semakin semrawut yang menyebabkan lahan parkir sepeda berkurang. “Kalau bisa sepeda kampus dan tempat parkirnya diperbanyak,”ujar mahasiswa yang setiap hari menggunakan sepeda ke kampus ini, Rabu (22/10).

Senada dengan Faisal, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Desi Mariyana mengatakan, seharusnya sepeda kampus dirawat meskipun jumlahnya hanya sedikit. Menurutnya, sepeda kampus dapat mengurangi kebisingan yang disebabkan  kendaraan bermotor.  

Lain Desi lain lagi Ainun Jaariyah. Menurut mahasiswa yang tergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPLHK) Ranita, sepeda kampus tak begitu penting jika dari rumah tetap membawa motor. “Sama saja enggak mengurangi polusi udara kalau sepeda hanya dipakai di dalam kampus,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Umum UIN Jakarta, Muhammad Ali Meha mengatakan, jumlah sepeda yang dimiliki UIN Jakarta masih sedikit dan jarang dipakai. Sepeda-sepeda itu pun tidak pernah diperiksa karena tidak ada manajemen yang mengurusnya.

Sepeda kampus dan tempat parkirnya, lanjut Ali Meha, merupakan pemberian dari Bank Tabungan Negara (BTN) melalui Program Pengembangan Operasional (PPO). Ia menjelaskan, sepeda-sepeda tersebut awalnya digunakan satpam untuk patroli keliling kampus. Namun, sekarang satpam jarang menggunakannya karena mereka sudah difasilitasi dua unit sepeda motor. “Sepeda kampus juga dapat dipinjam mahasiswa,” tambah Ali Meha.

Kepala Kantor Kas BTN Ciputat, Laksono Hadi menuturkan, BTN menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada UIN Jakarta perihal perawatan sepeda tersebut. “BTN hanya menyediakan apa yang diperlukan oleh kampus. Jika fasilitas tersebut tidak dipakai, itu bukan tanggung jawab BTN,” ungkapnya, Senin (20/10).

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Amsal Bakhtiar mengatakan, UIN Jakarta akan dijadikan kampus yang bebas dari kendaraan bermotor. Sehingga, seluruh sivitas akademika UIN Jakarta menggunakan sepeda sebagai alat transportasi di dalam kampus.

“Dalam master plan, UIN akan membangun gedung parkir khusus mobil dan motor. Nantinya, dosen, pegawai, serta mahasiswa naik sepeda dan jalan kaki di dalam kampus,” jelas Amsal, Selasa (22/10).

Meski memiliki banyak kendala, seperti dana pembelian sepeda yang tidak ada dan parkir khusus kendaraan bermotor yang belum tertata rapi, Amsal berharap realisasi UIN Jakarta bebas polusi udara dapat terwujud secepatnya. “Semua tergantung rektor baru, mau melanjutkan programnya atau tidak,” pungkasnya.

JK

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kelebihan Kapasitas KBM Tidak Kondusif
Next post Gambaran Kehidupan Sosial Masyarakat Melalui Seni Lukis