Pada awal pelantikannya menjadi Dirut PLN banyak orang meragukan kompetensi Dahlan, sapaan akrabnya. Beberapa karyawan yang terdiri dari Serikat Pekerja PLN dan Reforminer Institute menolak pelantikan Dahlan Iskan. Mereka menganggap, Dahlan tidak berpengalaman dalam bidang manajemen listrik.
Suasana di kantor pusat PLN terlihat kacau balau saat pelantikan Dahlan Iskan. Beberapa poster yang mendiskriminasikannya. “Dahlan Iskan Masuk – PLN Ambruk!”; “Tolak Dahlan Sebagai Dirut PLN!” ialah sebagaian poster yang terpampang di sela gedung tersebut.
Riuh pendemo turut menambah kekacauan di sekitarnya. Setelah empat hari melakukan demo, para pegawai akhirnya mau diajak bicara dengan Dahlan Iskan.
Sebulan semenjak Dahlan dilantik, ia segera mencari solusi untuk mengatasi pemadaman listrik bergilir. Ia pun menginstruksikan beberapa karyawannya untuk segera berkeliling ke semua kota yang sering mengalami pemadaman. “Jangan pulang ke Jakarta sebelum ada kepastian pemulihan pemadaman itu,” Tegas Dahlan. (Hal. 75)
Upaya mengatasi pemadaman listrik berhasil secara bertahap. Penambahan sebagian trafo, alat pemindah tenaga listrik di Jakarta dan daerah sekitarnya selesai dilakukan. Kini, beberapa daerah terpencil seperti Manokwari, Nadire, Bintuni, dan Wondama dapat merasakan manfaat dari energi listrik.
Beberapa gebrakan baru dibuat oleh PLN saat dipimpin oleh Dahlan Iskan. Salah satunya ialah dengan menyusun program Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (GRASS). Melalui gerakan tersebut, proses penyambungan listrik di berbagai daerah pun dapat dilakukan dengan mudah.
Gebrakan lain di masa kepemimpinan Dahlan Iskan adalah pembayaran listrik secara online. Kini, masyarakat tidak perlu antre cukup lama dalam membayar tagihan. Melalui program Payment Point Online Bank (PPOB), warga dapat membayar tagihan bulanan kepada bank mitra PLN.
Program baru yang dilaksanakan oleh Dahlan, membuat pegawai percaya pula dengan kinerja dirinya. Kualitas para pekerja juga meningkat di masa kepemimpinan Dahlan Iskan.
Buku Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan buku yang merangkum perjalanan Dahlan Iskan selama menjabat menjadi Dirut PLN. Pengalamannya menjadi Dirut PLN berhasil dikupas secara mendalam dari berbagai tokoh yang selama ini mengenalnya.
Pemahaman pembaca dalam menyusun buku ini cenderung mudah karena bahasanya yang lugas. Namun, meski buku ini ditulis oleh berbagai penulis, pesan yang dituangkan tetap sama, yakni ingin menceritakan sisi positif kepemimpinannya tanpa menuliskan satu pun sisi negatifnya.
Average Rating