Akibat Salah Mak Comblang

Read Time:2 Minute, 27 Second

“Dung.. Dung.. Dung..” suara gong menandakan pertunjukan dimulai. Ruangan yang gelap perlahan mulai terang. Lampu berwarna kuning menyala satu persatu. Tampak seorang lelaki tua memakai kemeja panjang dengan celana hitam dan sepatu pantofelnya tengah duduk di kursi goyang. Dialah Akhmad, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) komisi I yang kebingungan mencari pendamping hidup. “Kawin itu mudah diucapkan tetapi tidak mudah dilakukan,” ucap Akhmad dalam monolognya.

Ia kemudian memanggil pegawainya, Karta untuk memastikan kedatangan seorang mak comblang, Mbak Eliya.Tak lama kemudian, datanglah Mbak Eliya yang mengenakan baju hijau, celana merah jambu, gelang, cincin, dan gadgetnya. Suara riuh penonton langsung terdengar manakala sosoknya keluar dari pintu coklat di sebelah kanan panggung.

Dalam kunjungannya, ia menawarkan Ambarita Ruwanti, seorang gadis yang tinggal di rumah batu sebagai calon istri Akhmad. Selang beberapa lama, datang sahabat Akhmad, Imah. Mengetahui Akhmad akan mencari calon istri, Imah kemudian berinisiatif menjadi mak comblangnya.

Terlihat Ambarita sedang duduk di kursi yang berwarna hijau ditemani oleh bibinya, Arina. “Tokek.. Kawin.. Tokek.. Engga..” Ambarita menimbang-nimbang apakah ia akan kawin atau tidak.

Lalu, Mbak Eliya pun datang menceritakan ciri-ciri calon suami Ambar. Ia rupanya telah menjodohkan Ambar dengan empat laki-laki sekaligus. Mereka adalah Tigor, Raden Tatang bin Seblak, Arjuna, dan Akhmad.

Tigor adalah anak buah kapal dengan lengan yang penuh dengan tato. Ada lagi seorang pemborong dengan perawakan besar dan kepala gundul yang bernama Raden Tatang bin Seblak. Selain itu, terdapat pula Arjuna dengan gayanya yang nyentrik dan bibirnya yang mungil.

Satu per satu calon suami Ambar pun datang. Ambarita yang kala itu mengenakan baju berwarna merah dan rok kuning mampu membuat empat laki-laki tersebut terpaku melihatnya. Imah yang datang untuk menemani Akhmad, mengaku-ngaku sebagai keluarga Ambarita.

Imah kemudian berusaha menghasut Ambarita agar memilih Akhmad sebagai suaminya. Hasutan Imah akhirnya mampu membuat Ambarita menolak semua laki-laki yang dijodohkan dengannya dan memilih Akhmad. Akhmad kemudian melamar Ambarita karena paksaan dari Imah. Mereka berdua pun memutuskan untuk menikah. 
Namun, kenyataan kadang tak seindah mimpi. Ketika hari pernikahan tiba, Ambarita yang telah mengenakan gaun pengantin dan membawa rangkaian bunga, harus rela ditinggalkan oleh Akhmad. Akhmad tidak datang pada hari pernikahannya.

 “Akhmad!” teriak Ambarita. Menghilangnya Akhmad di hari pernikahannya menjadi penutup pentas bertajuk Mak Comblang yang diadakan di Aula Madya Lantai 2, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pementasan yang disutradai Aseng Komarudin ini merupakan rangkaian prosesi penerimaan anggota baru Teater Syahid UIN Jakarta.

Menurut Sutradara pementasan teater yang diadakan Selasa (26/5), Aseng Komarudin, tujuan diadakannya pementasan yang diadaptasi dari karya Nikolai Gogol ini lebih kepada prosesnya. “Proses mereka bekerja sama, paham bagaimana cara memproduksi sebuah teater, serta cara menyikapi proses tersebut,” ujar Aseng. 

Pementasan yang didaptasi dari The Marriage ini juga mendapat respon positif dari mahasiswa yang hadir. Menurut Nisrina Irfani, mahasiswa Sastra Inggris, pertunjukan yang dipentaskan sudah baik dan tidak menjenuhkan. “Tingkat emosi penonton juga dimainkan dengan adanya bagian yang menyedihkan serta menyenangkannya,” ungkap Nisrina.

 RI

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Harapan di Balik Tembok Shawshank
Next post Pentingnya Sertifikasi Bagi Akuntan