Sisi Lain Karya Foto Jurnalistik

Read Time:2 Minute, 5 Second

Seorang lelaki paruh baya mengenakan baju warna kuning, celana pendek dengan topi bertudung. Ia sedang memindahkan bekas botol plastik air mineral ke dalam karung besar. Berdiri tepat di antara  tumpukan sampah dan  beberapa karung besar.

Itulah salah satu gambaran foto karya Syarif Hidayatullah, salah seorang fameris dari Jurusan Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Lewat jepretan fotonya, ia mencoba menceritakan kehidupan yang biasa ditemui di ibu kota Jakarta. Foto tersebut berjudul “Asa menyambung hidup, Jakarta” yang berarti, menggambarkan perjuangan seorang anak manusia menempuh kehidupan yang keras.

Selain itu, sisi kanan ruang pameran juga terpampang bagaimana cara seseorang mengais sesuap nasi di ibu kota Jakarta. Bingkai berukuran 3×4 meter mengisahkan lelaki dewasa yang berjualan es keliling. Ia bersepeda mengelilingi jalan untuk menjajakan dagangannya, sekotak kardus berisi lengkap aneka serbuk minuman berasa, kopi serbuk dan tak lupa termos yang berisi air.

Foto tersebut mengisahkan tentang perjuangan seorang ayah selaku kepala keluarga untuk mencari nafkah keluarga. Pemandangan tersebut seolah tergambar dalam foto karya Yasir Arafat yang berjudul “Penjual Es Keliling”. Dalam karya tersebut terlihat pemandangan rakyat kecil  yang biasa dijumpai di jalanan ibu kota.  

Pemeran kali ini  mengambil tema besar Begin, yang berarti memulai. Tema tersebut menceritakan bagaimana mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta mulai mengenal dan mempelajari lebih intens teknik-teknik dalam foto jurnalistik.. Acara tersebut berlangsung di lobby Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Jakarta dari 16 hingga 19 Juni ini menampilkan 102 buah foto dengan 51 pameris.
 
Selain itu, dalam pameran tersebut hadir pula Kuliah Umumbersama Yopie Pieter dan Adek Barry. Tak hanya menyajikan gambaran tentang kehidupan kaum marginal Jakarta. Berbagai macam fotografi dengan objek yang berbeda-beda juga terpajang apik memenuhi ruangan.

Menurut Ketua  pameran Foto Jurnalistik angkatan 2012 Eva Fauziah, terselenggaranya pameran foto ini sebagai pemenuhan tugas akhir mahasiswa Jurnalistik semester  enam. “Selain tugas kuliah, pameran ini kan bisa lebih mengasah kreativitas mahasiswa dalam bidang fotografi jurnalisik,” katanya, Kamis (18/6).

Salah satu pengunjung, Dede afrizal mengatakan karya fotografi merupakan media yang bisa memberi informasi dan menyampaikan pesan.  “Foto kan wadah bagi fotografer untuk menuangkan isi hati di saat lidah tak mampu bercerita,” ujar mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat (AF). 

Senada dengan Dede, Asep Irman yang merupakan salah satu mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat juga mengatakan, pameran ini berhasil menyampaikan apa yang ada dalam gambar, karena setiap foto dibuat judulnya. Selain itu ia menambahkan, “setiap foto mempunyai nilai sastra, filsafat, dan daya imajinatif, semuanya itu tersampaikan dalam pameran ini,” pungkasnya.

Z

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Mengawal Orator Pascamerdeka
Next post Perlawanan Soe Saat Orde Lama