Mengawal Orator Pascamerdeka

Read Time:2 Minute, 30 Second



Judul               :           Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno
Penulis             :           Asvi Warman Adam, Bonnie Triyana, Hendri F. Isnaeni, M.F Mukthi
Penerbit           :           Kompas
Isi                    :           376 Halaman
Terbit               :           2014
ISBN               :           978-979-709-793-6    
Sebagai pengawal presiden, Maulwi Saelan harus cepat memutar otak di setiap kondisi yang dirasa tidak aman. Salah satunya saat kunjungan Presiden Soekarno ke Korea Utara (Korut). Maulwi menggunakan radar radio untuk memutarkan lagu-lagu Indonesia sebagai kode bagi pilot untuk melakukan pendaratan di negara yang tertutup dengan dunia internasional itu.
Kunjungan ke Korut merupakan salah satu pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan Maulwi. Pasalnya, ia mendapatkan tugas sebagai advance team yang harus menjajaki keamanan rombongan Soekarno yang akan berkunjung ke Korut pada November 1964. Mengingat, perang Korea baru saja usai.
Maulwi dan salah satu perwakilan advance team, Ali Ebram, terlebih dahulu terbang ke Korut untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, termasuk pendaratan pesawat presiden. Oleh karena itu, bandar udara internasional yang sesuai standar pendaratan dan penerbangan pun perlu diperiksa demi keamanan serta keselamatan delegasi.
Belum adanya teknologi radar atau GPS membuat Maulwi harus memutar otak agar memudahkan pilot mengetahui lokasi pendaratan. Akhirnya, Maulwi meminta Ali memakai radio pemancar untuk memutar lagu-lagu Indonesia sebagai kode bagi pilot agar mengetahui posisi landasan.
Pengalaman lain bersama Soekarno yang juga berkesan, ketika melakukan penerbangan dari Tokyo ke Biak pada Januari 1964. Maulwi mendapatkan laporan dari intelijen bahwa kemungkinan pesawat akan ditembak jika melintasi Taiwan. Lantas, ia berinisiatif meminta pilot untuk terbang langsung dari Tokyo ke Biak, Papua, tanpa melewati jalur komersial.
Di sela-sela kesibukannya sebagai pengawal presiden, Maulwi sangat gemar bermain sepak bola. Pria yang memiliki nama asli Surachman ini juga pernah menjadi keeper Indonesia di Olimpiade Melbourne tahun 1956.
Buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno merupakan kumpulan kisah Maulwi Saelan ketika menjadi gerilyawan hingga pengawal pribadi proklamator Indonesia. Tak seperti kebanyakan buku yang bersumber dari sumber kedua bahkan ketiga, buku ini ditulis berdasarkan wawancara langsung dengan Maulwi.
Terdapat beberapa bagian dalam buku ini yang membingungkan pembaca. Pasalnya, terdapat beberapa ungkapan Soekarno yang diingat Maulwi dalam bahasa asing (Belanda dan Inggris) namun tidak diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Tetapi, hal itu tidak mengurangi esensi dari buku ini yang sarat akan muatan sejarah.

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post MC Muda Penuh Karya
Next post Sisi Lain Karya Foto Jurnalistik