Anggaran OPAK Masih Dianggap Kurang

Read Time:1 Minute, 51 Second

Berdasarkan rencana anggaran kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditandatangani pada 2 Agustus 2015, total anggaran OPAK mencapai Rp515 juta. Anggaran tersebut dialokasikan 20% atau Rp103 juta untuk OPAK tingkat universitas dan 80% atau Rp412 juta untuk OPAK tingkat fakultas. Namun, anggaran yang telah direncanakan untuk beberapa fakultas masih dianggap tak mencukupi.

Seperti yang terjadi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Bendahara Umum Dema-F FITK, Rahmawani Wulandari menuturkan, FITK pada awalnya mengajukan anggaran Rp78 juta untuk perkiraan 988 mahasiswa, tapi kenyataannya dana yang didapat hanya Rp68 juta untuk 1164 mahasiswa. Dana tersebut kemudian dialokasikan pada jurusan sebesar Rp20 juta dan dipotong pajak Rp6 juta.
Rahmawani menambahkan, meski dari pihak Dema-F FITK telah mengusulkan kembali rancangan anggaran dana guna memenuhi kebutuhan OPAK, namun sampai sekarang dana yang diajukan belum juga cair. “Makanya kita (Dema-F) pakai uang pribadi dulu buat menutupi kekurangannya,” tambahnya, Rabu (26/8).
Kekurangan dana akibat melonjaknya jumlah mahasiswa dirasakan pula oleh Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Ketua Opak FSH, Reza Baihaqi mengatakan, FSH mendapat anggaran kurang lebih Rp47 juta. Tapi, dana yang sudah diterima baru setengah dari total keseluruhan.
Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Ketua OPAK 2015, Subarja memaparkan, setelah mendapatkan sebagian anggaran, fakultas tetap dapat mengajukan kekurangan dana. Namun, dana tersebut tidak bisa langsung cair. “Anggaran yang sudah diajukan akan dirapatkan terlebih dahulu karena saya tidak dapat memutuskan secara sepihak saja” ujarnya, Rabu (26/8).
Senada dengan Subarja, Sekretaris Panitia OPAK 2015, Masruri mengatakan, jika ada kekurangan dari anggaran yang telah direncanakan, pihak fakultas dapat mengajukan anggaran baru setelah OPAK berakhir. “Fakultas dapat mengajukan proposal yang berisikan rincian anggaran baru nantinya,” ujarnya, Rabu (26/8).
Lain fakultas, lain universitas. Dari Rp103 juta yang dianggarkan, Rp66 juta dialokasikan untuk keperluan Dewan Mahasiswa Universitas (Dema-U), Rp5,6 juta untuk Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U), dan sisanya digunakan untuk pihak kemahasiswaan sebagai honor narasumber dan biaya operasional selama acara OPAK berlangsung.
Sedangkan, menurut Masruri, dana sebesar Rp20 juta yang awalnya dianggarkan untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dialihkan untuk biaya narasumber pengisi acara dan operasional selama pengenalan UKM. Hal ini dikarenakan UKM telah menarik diri dari OPAK dan tak melaksanakan demo UKM pada 26 Agustus 2015.
AN & ER

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Menyoal Sistem OPAK
Next post FSDAL Tak Menerima Mahasiswa Baru