FSDAL Tak Menerima Mahasiswa Baru

Read Time:2 Minute, 15 Second

Fakultas Sumber Daya Alam dan Lingkungan (FSDAL), Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta tak melaksanakan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) pada tahun ajaran 2015/2016. UIN Jakarta menutup pendaftaran mahasiswa baru FSDAL karena izin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) belum juga turun.
Meski izin belum turun, kegitatan perkuliahan mahasiswa FSDAL angkatan 2014/2015 tetap berjalan dan mengikuti kurikulum yang ada pada tahun ajaran 2015/2016. Kurikulum yang tetap sama dikarenakan pihak universitas masih memperjuangkan agar izin operasional segera turun dari Dikti.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Fadhilah Suralaga mengatakan, pihaknya harus segera mendapat kejelasan kapan izin turun dari Dikti. Jika tahun depan izin belum turun, mahasiswa FSDAL akan pindah ke Fakultas Sains dan Teknologi (FST). “Program Studi (Prodi) Teknik Geologi masuk ke Jurusan Fisika, sementara Teknik Pertambangan dan Teknik Perminyakan masuk ke Jurusan Kimia,” jelasnya, Selasa (25/8).
Dalam prosedur perizinan membuka prodi baru, seharusnya Dikti memberikan rekomendasi kepada UIN terlebih dahulu. Namun yang terjadi, UIN membuka prodi baru tanpa rekomendasi dan izin operasional dari Dikti. Sehingga, Dikti memberikan teguran kepada UIN untuk menutup tiga prodi baru tersebut.
Sementara itu, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Agus Salim mengatakan, dalam proses perizinan pembentukan prodi baru, UIN sudah mengirimkan berkas sesuai persyaratan. Mulai dari pendaftaran secara online sampai persyaratan berupa berkas. “Sampai saat ini belum keluar izin operasional karena masih dalam proses penilaian lebih lanjut. Namun, UIN Jakarta juga tidak tahu persyaratan apa yang kurang,” tutur Agus, Rabu (26/8).
Agus berharap, Dikti segera memberikan izin operasional pada tiga prodi yang ada di FSDAL secepatnya. Sehingga mahasiswa FSDAL memiliki status yang jelas. Terlebih, dalam waktu dekat Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) akan melakukan proses akreditasi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Pembentuk FSDAL, Untung Suryanto mengatakan, status mahasiswa FSDAL secara administratif mereka di bawah FST. Tetapi, pelayanan kegiatan akademis  dilakukan oleh Tim  Pembentuk FSDAL sampai ada kejelasan dari Dikti mengenai permohonan pembukaan prodi FSDAL.
Jika mahasiswa FSDAL masuk FST, kata Untung, belum ada kepastian mengenai pengembalian biaya semester yang telah dikeluarkan. Mengingat jumlahnya yang hampir menginjak Rp20 juta untuk biaya awal dan Rp10 juta per semester. “Tentu pihak rektorat akan memberikan yang terbaik bagi mahasiswa sehingga mereka tidak dirugikan,” ujar Untung, Kamis (27/8).
Mengetahui FSDAL tak juga memiliki izin, salah satu Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Fakhrul mengungkapkan kekecewaannya apabila izin operasional tak kunjung turun. Ia tak menginginkan prodinya berpindah ke FST. “Saya merasa keberatan  kalau FSDAL harus digabung dengan FST,” ungkapnya, Kamis (27/8).
Berbeda dengan Fakhrul, mahasiswa FSDAL, Aisyah mengatakan selama ini pembelajaran berjalan lancar. “Perkuliahan berjalan sesuai dengan kurikulum, sehubungan dengan proses perizinan fakultas, pihak rektorat pun sedang berusaha memperjuangkan, sehingga kita tak perlu khawatir,” tutup Aisyah, Kamis (26/8).

YZ

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Anggaran OPAK Masih Dianggap Kurang
Next post Zaenal Arifin: SK Tak Perlu Dipertanyakan