Read Time:1 Minute, 46 Second
Ratusan mahasiswa, pemuda, dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Tarik Mandat melakukan unjuk rasa. Aksi ini menuntut Pemerintahan Jokowi-Jk untuk turun dari kursi jabatannya selaku Presiden Republik Indonesia di depan Gedung Istana Negara, Jakarta pada Jum’at (18/9).
Aksi ini dilakukan untuk mendesak agar DPR segera menggunakan hak interplasi dan hak angket kepada pemerintahan Jokowi. Selain itu, demonstran juga menuntut supaya lahir reformasi jilid dua. Hal itu dikarenakan cita-cita reformasi yang salah satunya mensejahterakan rakyat tak kunjung tercapai.
Sejak dipimpin Presiden Jokowi, angka kemiskinan bertambah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2015 jumlah penduduk miskin sebanyak 28,59 juta jiwa. Jika dibandingkan dengan September 2014 angka penduduk miskin tersebut bertambah sebanyak 860 ribu jiwa.
Selain angka kemiskinan meningkat, nilai tukar rupiah juga turun 0,5 persen ke level 14.442 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya yang berada di level 14.371 per dolar AS.”Hal ini menunjukkan kebijakan-kebijakan Jokowi-Jk tidak ada yang berpihak kepada rakyat. Namun, justru membuat rakyat sengsara,” ujar Taupan Putra Revolusi, selaku Kordinasi aksi.
Taufan menambahkan, selain dua kasus di atas massa Tarik Mandat juga mempertanyakan posisi Jokowi sebagai kepala negara. “Kita melihat Indonesia bukan lagi Negara autopilot. Tetapi negara multipilot yang dikendalikan beberapa orang. Hal ini membuktikan bahwa Jokowi tak memiliki leadership yang kuat,” ungkapnya.
Senada dengan Taufan, Muhammad Faisal, perwakilan dari Lingkar Studi Ciputat (LSC) mengatakan pemerintahan Jokowi Tak berpihak kepada rakyat. Hal itu terbukti banyaknya para buruh yang di Putus Hubungan Kerja (PHK), krisis ekonomi yang terjadi dikalangan bawah. Hal ini dikarenakan ekonomi Indonesia yang liberal dan berpihak kepada Asing,” katanya.
Ical pun menyayangkan kebijakan-kebijakan Jokowi yang tak berpihak kepada rakyat. “Kita menuntut Jokowi-Jk turun dari tampuk kekuasaan, karena sudah tak pantas lagi memimpin Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya aksi ditutup dengan closing stetmen dari para perwakilan aksi tarik mandat.Guntur selaku perwakilan dari Gerakan Pelajar Islam Indonesia (GPII) mengatakan para demonstran berharap agar pemerintahan Jokowi-Jk segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden dan Wakil Republik Indonesia karena gagal memimpin Indonesia. “Lengser dari Jabatan adalah harga mati buat Jokowi-Jk,” tegasnya.
Z
Average Rating