Dosen FISIP Laporkan Kasus Pencurian ke Polisi

Read Time:2 Minute, 9 Second
 
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dikejutkan dengan kedatangan sejumlah polisi. Mereka datang atas laporan seorang dosen terkait kasus pencurian uang dan laptop.
Dosen Jurusan Hubungan Internasional (HI) FISIP, Debbie Affianty mengaku kehilangan laptop dan uang sebesar Rp2.5 juta di ruang kerjanya 310, pada Rabu (30/9). Awalnya Debbie pergi untuk memberikan perkuliahan, kemudian ia meninggalkan laptop dan dompet di meja kerja dalam ruangannya yang telah terkunci. Semua ruangan dosen dan dekanat di FISIP memiliki 2 kunci, kunci tersebut dipegang oleh dosen dan Office Boy (OB).
Setelah diselidiki oleh kepolisian, terbukti kunci ruang dosen 310 milik OB memang hilang. “Ternyata kunci yang dipegang OB sudah hilang sejak 5 hari sebelum kejadian, sayang OB tersebut tidak melaporkan kehilangan kepada saya,“ ucap Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) FISIP UIN Jakarta, Muhammad Nur, Rabu (6/10). 
Sampai saat ini, pelaku pencurian tersebut belum juga ditemukan. Debbie Affianty menilai FISIP tidak tegas dalam menanggapi kasus pencurian karena bukan kali pertama dirinya kehilangan barang berharga. “Bulan puasa yang lalu, di ruangan yang sama dompet saya pernah hilang juga,” ungkap Debbie, Senin (5/10).
Sebelumnya, kasus pencurian juga pernah terjadi pada 9 September seusai acara International Conference yang dihadiri oleh sejumlah pembicara dari luar negeri. Saat itu, pembicara meninggalkan laptopnya di atas meja untuk berfoto bersama dengan volunteer acara tersebut. Setelah ia kembali, ia tak mendapati laptopnya berada di tempat.
Menanggapi hal tersebut,Wakil Dekan (Wadek) III Bidang Kemahasiswaan, Agus Nugraha menyatakan pencurian tersebut merupakan hal yang memalukan bagi FISIP UIN Jakarta. Terlebih yang menjadi korban dalam kasus pencurian ini adalah tamu dari luar negeri.
Agus menambahkan, segala bentuk kehilangan yang ada di kampus bukan tanggung jawab fakultas. “Peraturan sudah jelas di papan pengumuman bahwa kehilangan barang dalam bentuk apapun menjadi tanggung jawab pemilik, “ungkap Agus, Selasa (6/10).
Terkait keamanan kampus, salah satu satpam FISIP, Widik Arifiyanto angkat bicara. Menurutnya, saat ini FISIP masih kekurangan satpam, dalam sehari hanya ada 3 satpam dan ada jadwal shift-nya. Sehingga, satu satpam mengawasi lahan parkir sekaligus keamanan dalam gedung FISIP. “Saya sendiri mengawasi ratusan mahasiswa, dosen bahkan tamu yang datang berkunjung ke kampus sekaligus parkiran juga,” ujar Widik, Senin (5/10).
Sementara itu, kampus FISIP yang terbilang baru berdiri, masih kurang memadai dalam hal keamanan, yaitu tidak terdapatnya kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sejumlah titik penting.“Kamera CCTV hanya ada 4 titik di seluruh area kampus, dan hanya ada di lantai dasar saja. Sedangkan, kampus FISIP terdapat 7 lantai. Rencananya, kamera CCTV akan ditambah lagi menjadi 8 titik lagi,” tambah Nur, Rabu (06/10).

EM

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Anomali Stasiun Televisi Pasca-Orba
Next post Belajar Teknik Pembuatan Film