Kronologi Penyegelan Sekretariat Dema-U

Read Time:3 Minute, 9 Second

Penguncian paksa terhadap sekretariat  Dewan Eksekutif Mahasiswa-Universitas (Dema-U) selaku panitia pelaksana OPAK 2016 oleh  Forum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terjadi pada Kamis (25/8) pukul 17.50 WIB. Kejadian ini berawal dari ketidakpuasan Forum UKM terhadap panitia Opak 2016. Pasalnya Forum UKM telah  beberapa kali meminta penjelasan terhadap penyelegaraan OPAK dan transparansi dana. Namun, tak ada tanggapan dari Dema-U.
Ketua  Komunitas Mahasiswa Fotografi (KMF) Kala Citra Abdullah Mahfud mengatakan  permasalahan berawal  pada Rabu (24/8) lalu di Auditorium Harun Nasution. Penyebabnya, mengacu pada rundown OPAK 2016 penampilan demo UKM akan dilaksanakan pada tiga sesi, yaitu pada  pukul 11.00 WIB, pukul 14.00 WIB dan 16.00 WIB. ”Kenyataannya tak ada penampilan dari UKM pada sesi kedua,” katanya, Kamis (25/8).
Lebih lanjut, Abdullah Mahfud menjelaskan tak puas karena ada perubahan rundown secara sepihak dari panitia acara. Pukul 14.00 WIB Forum UKM pun meminta penjelasan. Namun, salah satu panitia OPAK justru mengatakan pada penampilan sesi pertama, forum UKM mengulur waktu. “Padahal kita tepat waktu dan waktu yang diberikan untuk demo UKM pas,” ujarnya.
Tak hanya itu, forum UKM juga meminta penjelasan tentang tranparansi dana OPAK 2016. Menurut Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum ini Forum UKM dalam hal ini mempertanyakan tranparansi dana yang dialokasikan untuk Dema-U. ”Dari Rabu kita telah menunggu Dema-U untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tambahnya.
Pada Kamis (25/6) lalu untuk kedua kalinya Forum UKM menghubungi pihak Dema-U untuk duduk bersama dan memberikan penjelasan terkait tuntutan forum UKM. Ketua Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Batutta (KMPLHK Ranita) Syamsul Hidayat mengaku sempat optimis karena Wakil Ketua Dema-U E. Ova Siti Sofwatul Ummah sempat mengatakan bisa menemui forum UKM setelah pukul16.00 WIB. Namun hingga malam, Dema-U tak jua datang memberikan klarifikasi.”Tak ada respon dari Dema-U,” katanya, Kamis (25/8).
Balong sapaan akrabnya, menambahkan karena tak ada perwakilan hingga pukul 16.00 WIB, forum UKM pun menghubungi ketua Dema-U. Ahmad Al-Darda dan wakil ketua, E. Ova Sofwatul Ummah  melalui telepon, whatshApp dan media sosial. Namun, tak jua ada tanggapan.
Pukul 16.10 WIB, perwakilan Dema-U tak juga datang, forum UKM pun berinisiatif menunggu lagi di depan sekretariat Dema-U.  Dalam sekretariat terlihat beberapa pengurus Dema-U, namun ketika ditanya keberadaan ketua Dema-U dan ketua pelaksana OPAK mereka mengaku tak tahu menahu.”Hubungi aja mas, di sini tidak ada,” cetus salah satu pengurus Dema-U yang ada di dalam Sekretariat.
Satu jam berlalu, perwakilan Dema-U tak jua datang, akhirnya forum UKM pun memutuskan mengunci sekretariat Dema-U. Hal ini dimaksudkan agar perwakilan Dema-U datang dan memberikan klarifikasi. ”Mungkin setelah dikunci perwakilan mereka akan datang menemui kami,” tandas Mahfud.
        
Ahmad Al-Darda selaku ketua Dema-U menyayangkan penyegelan yang dilakukan oleh forum UKM. Menurutnya, OPAK bukan hanya program Dema-U, tetapi juga termasuk program kerja rektorat dan universitas dalam penerimaan mahasiswa baru. Terkait ketidakhadiran Dema-U dalam memenuhi undangan UKM, Darda beralasan ia dalam kondisi kurang sehat. “Badan saya kurang sehat,” ujarnya, Jumat (26/8).  
  
Menanggapi penguncian sekretariat Dema-U oleh UKM, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Yusron Razak mengatakan pihak kemahiswaan telah memanggil kedua belah pihak yang berselisih untuk berdialog. “Tadi kita telah berdialog,” ungkap nya, Jumat (26/8).
Lebih lanjut ia menambahkan, dalam dialog tersebut terdapat tiga kesimpulan. Pertama, antara UKM dan Dema-U diharapkan bisa memahami perubahan jadwal dengan kedatangan Menteri Pemuda dan Olah raga, Imam Nahrawi. Kedua,  Pimpinan lembaga kemahasiswaan bisa memahami penguncian paksa terhadap sekretariat  itu. Ketiga, Baik perubahan jadwal dan penguncian sekret Dema-U dipandang sebagai sebuah bentuk kritis  mahasiswa.  Oleh sebab itu dimaklumi adanya.
Zainuddin Lubis

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Maba Tak Dapat Konsumsi
Next post Bahasa Mahkota Santri