Read Time:1 Minute, 20 Second
Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) 2016 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta baru saja berakhir. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari (24-26 Agustus) dan menjadi salah satu syarat menjadi mahasiswa UIN. Namun, tak semua mahasiswa baru (maba) mengikuti acara yang sempat dihadiri Imam Nahrowi, Menteri Pemuda dan Olahraga.
Sebut saja Andriansyah. Mahasiswa baru Fakultas Psikologi tersebut tak mengikuti salah satu rangkaian acara yang diadakan di Hall Student Center (SC). Andri—panggilannya— mengaku tidak ikut rangkaian OPAK karena sudah merasa lelah setelah upacara sejak pagi hari. “Makanya sekarang di sini (dalam masjid SC) sambil istirahat,” katanya, Rabu (24/8).
Bukan hanya mahasiswa yang tidak mengikuti acara secara penuh, namun juga ada maba yang tidak hadir selama OPAK berlangsung. Salah satunya di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Dari 1070 Maba yang mendaftar opak, hanya 950 orang yang hadir.
Menurut Ketua Pelaksana OPAK FITK Adi Raharjo, panitia tidak akan memberikan sanksi kepada maba yang tidak mengikuti OPAK. Panitia hanya memberikan teguran dan meminta alasan tidak mengikuti opak. “Kami tidak memberi sanksi karena dilarang Wadek (wakil dekan) Kemahasiswaan,” ungkap Adi, Minggu (28/8).
Bukan hanya FITK, di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) pun terdapat maba yang tidak ikut dalam rangkaian OPAK. Kurang lebih 80 mahasiswa tidak ikut OPAK. Namun, sebagian maba tidak ikut OPAK karena pengumuman kelulusan kuliah baru diterima, khususnya mahasiswa jalur beasiswa.
Menanggapi masalah tersebut, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa-Universitas (Dema-U) Ahmad Al-Darda mengatakan, maba yang tidak mengikuti OPAK tidak akan mendapatkan sertifikat OPAK. “Jika tidak ikut OPAK tahun ini, maka harus ikut OPAK tahun depan,” ungkap Darda, Sabtu (27/8).
Eko Ramdani
Happy
0 %
Sad
0 %
Excited
0 %
Sleepy
0 %
Angry
0 %
Surprise
0 %
0
0
Average Rating