Demi meningkatkan layanan kepada seluruh sivitas akademika, lanjut Abdullah, Pustipanda akan memperbanyak jaringan wi-fi di seluruh kampus. Sehingga layanan hotspot semakin mudah didapatkan.
Jannah Arijah
Read Time:2 Minute, 23 Second
Sabtu malam (10/9), seorang mahasiswa sedang duduk di basement Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi (Fidikom) dan Fakultas Ushulludin (FU) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan menggunakan sebuah laptop, mahasiswa semester lima ini sedang asyik menikmati layanan hotspot yang ada di fakultas tersebut.
Hal itu dilakukan Kanzul Fikrisyah setiap malam ketika keesokan harinya tidak ada kegiatan belajar mengajar di kampus. Mahasiswa Fakultas Ushuluddin ini selalu menggunakan jaringan Wireless Fidelity(wi-fi) yang disediakan UIN Jakarta untuk mengakses internet secara gratis. Akses gratis internet itu ia manfaatkan untuk mendownload film, jurnal, lagu, dan mengerjakan tugas.
Akses cepat menjadi alasan pria yang akrab disapa Kanzul ini memilih malam hari untuk menggunakan jaringan wi-fi kampus. Pojokan Fidikom menjadi tempat pilihannya karena terdapat kontak listrik untuk mengisi baterai laptop ketika hampir habis.
Terhitung terdapat 140 buah layanan hotspot yang ada di kampus UIN Jakarta. Banyaknya layanan hotspot, membuat mahasiswa mudah mengakses internet. Hal ini memicu banyak mahasiswa memburu wi-fi.
Tak hanya Kanzul, berburu wi-fi juga dilakukan Fairuz Nisrina. Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini biasanya menggunakan layanan hotspot yang dapat terakses cepat, seperti di besment FEB dan Fidikom.
Fairus mengungkapkan, layanan internet kampus sangat bermanfaat bagi mahasiswa lantaran akses internet sangat dibutuhkan untuk mengerjakan tugas. Tak hanya itu, mahasiswi yang akrab disapa Iyus ini pun pernah ke kampus pada hari libur, hanya untuk mengakses internet gratis saat mengerjakan tugas kuliahnya.
Iyus merasa puas terhadap layanan hotspot kampus. Pasalnya, selain aksesnya yang cepat, kuota yang tersedia pun tak dibatasi pihak kampus. Namun, ia masih menyayangkan wi-fi kampus yang masih menggunakan akses privasi. “Sayang masih menggunakan password,” ujarnya, Rabu (14/9).
Lain Kanzul dan Iyus, lain pula Muhammad Yusuf yang biasa memanfaatkan akses wi-fi di masjid Student Center (SC). Selain aksesnya yang cepat, tempat yang nyaman menjadi alasannya memilih SC. “Ada karpetnya sih,” ucap Yusuf, Rabu (14/9).
Yusuf mengakui, ia biasa menggunakan hotspot kampus setiap hari sabtu dan minggu. Menurutnya, selain karena hari libur, pada hari itu akses internet berjalan dengan sangat cepat. Sehingga, dapat ia nikmati untuk download film atau mengakses situs lainnya.
Tak hanya untuk download film, ia juga menggunakan wifi kampus untuk mengakses jurnal-jurnal internasional. “Karena, ada beberapa jurnal internasional yang hanya dapat diakses menggunakan wi-fikampus,” ujar Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ini, Rabu (14/9).
Menanggapi banyaknya mahasiswa yang memburu layanan hotspotgratis, Koordinator Suport Pusat Teknologi, Informasi, dan Pangkalan Data (Pustipanda) Abdullah berharap agar semua mahasiswa dapat menggunakan fasilitas wi-fi kampus dengan bijaksana. Ia mengakui, saat ini tidak ada kebijakan dari pustipanda mengenai batasan waktu penggunaan wi-fi, meskipun sebelumnya pernah ada kebijakan tersebut. “Namun, kebijakan tersebut mendapat tentangan dari berbagai pihak,” ujarnya, Jumat (16/9).
Average Rating