Read Time:2 Minute, 38 Second
Lingkungan tidak selamanya memberikan dampak positif, seperti halnya yang dialami Zaid Muzayyan. Pria asal Depok ini memiliki masa lalu yang kelam. Kebut-kebutan hingga terjun dalam gelapnya dunia malam menjadi agenda rutinnya bersama teman-teman. Meninggalnya sang teman akibat ulah kebut-kebutan di jalan, ditambah kematian sang ayah, membuatnya tersadar akan perilaku menyimpangnya selama ini.
Berangkat dari pengalaman pahit, Zaid mulai mengajak teman-teman sepermainannya untuk berubah. Awalnya ia menyadarkan teman-temannya denganmembandingkan lantunan ayat suci Alquran dengan Elektronik Dance Music.Rasa tenang yang didapatkan setelah mendengar untaian Alquran itu berhasil menggugah teman-temannya. Akhirnya pada 2015 terbentuklah komunitas Club Motor Mengaji (CMM) sebagai wadah menyalurkan hobi bermotor sekaligus sarana syiar Islam.
Berbagai kegiatan pun dilakukan untuk menyiarkan Islam, sesuai dengan visinya yakni memasyarakatkan Alquran dan meng-Alqurankan masyarakat. Misalnya, kumpul sesama anggota diselingi belajar tata cara membaca Alquran. Kegiatan ini dilakukan di salah satu anggota CMM di Tebet pada Selasa malam. Kegiatan rutin pun dilanjutkan pada Jumat malam dengan membagikan makanan di jalanan pada orang-orang yang kurang mampu di sekitar daerah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi.
Tak hanya itu, CMM ini pun mengadakan touring sambil menghafal Alquran di setiap rest area. Menghadapi Bulan Ramadan mendatang, komunitas yang sudah berdiri tiga tahun ini akan melaksanakan kegiatan sosial. Seperti, Ngaji on The Caffe (ngofe), Sahur Asyik (saik) yaitu sahur bersama dengan anak yatim di panti asuhan, Tenda Berbagi yakni memberi ta’jil di jalanan, serta mengajak touringanak yatim ke villa yang disebut Touring gift a happines.
Meskipun kegiatan utamanya selalu berkaitan dengan motor, namun dalam merekrut anggota, kepemilikan motor tidak menjadi syarat mutlak untuk bergabung di CMM. Masyarakat yang ingin bergabung, dapatmenghubungi CMM melalui Instagram @clubmotormengaji. “Yang terpenting, calon anggota harus siap belajar Alquran dan mengajarkannya pula, juga siap untuk berdakwah,” tegas Zaid saat ditemui di Saturday Coffe, Depok, Jumat (27/04).
Kini, anggota CMM mencapai 150 orang, yang tersebar diseluruh Indonesia, seperti Padang, Medan, Surabaya, Kuningan. Untuk mengembangkan relasi komunitasnya, CMM mengunjungi komunitas motor lainnya “Kemarin kami bersilaturahmi ke Komunitas CBR Indonesia pernah juga bersilaturahmi ke Komunitas N-Mex dan juga Komunitas Bikers Soleh,” tutur Zaid, (27/4).
Tujuan dibentuknya CMM tidak terlepas dari keinginan Zaid beserta kawan-kawannya dalam menekuni hobi sambil belajar berdakwah dan mengkaji Alquran. Pemuda asal Depok ini mengakui pernah terjerumus ke dalam pergaulan yang negatif. Alquran membuatnya berhasil keluar dari kelamnya kehidupan menuju lebih baik. “Saya ingin mengubah hobi yang suka bermaksiat, menjadi taat dan suka tobat,” ungkap anak keempat dari enam bersaudara itu, Jumat (27/04).
Kedepannya, Zaid berharap CMM bisa membuat cabang di berbagai daerah. Salah satu anggota CMM, Riza Mahdar, CMM memiliki ciri khas yang berbeda dengan komunitas motor lainnya. “Ini kumpulan anak motor yang sering berkunjung untuk kajian, melipir ke masjid, peka sosial, dan tidak kaku,” ujar Riza melalui whatsapp, Jumat (27/04). Dirinya mengakui senang dapat menemukan kawan baru yang keakrabannya kuat. “Saya berharap CMM dapat mengayomi komunitas motor lainnya agar mengaji bersama,” tambahnya.
Average Rating