Persoalan Pendidikan Tak Kunjung Usai

Persoalan Pendidikan Tak Kunjung Usai

Read Time:1 Minute, 51 Second

Persoalan Pendidikan Tak Kunjung Usai
Pendidikan merupakan sebuah aset yang paling utama dan harus dijunjung tinggi dalam sebuah negara. Pendidikan sangat penting dan harus terealisasi di Indonesia. Demi terwujudnya bangsa terutama generasi muda yang cerdas untuk kemajuan sebuah negara. Pendidikanlah yang utama sebagai bentuk penunjang karakter berpikir bangsa.

Padahal, Sudah terpampang jelas dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa  setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan pemerintah wajib mendanainya. Namun, dalam kenyataannya masih banyak warga negara yang belum sepenuhnya dapat mengenyam sebuah pendidikan di negaranya sendiri.

Oleh karena itu, pada Jumat 28 September 2018, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia mengadakan rapat pertemuan di Prime Plaza Hotel Yogyakarta. Acara yang membahas permasalahan pendidikan yang terjadi di Negeri Seribu Pulau ini dihadiri oleh 56 PTKIN di Indonesia, antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, serta Papua. Selain lain itu PTKI Kalimantan Tengah, Barat, Timur dan Selatan juga turut hadir.

Menurut Ketua Dema Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Nabil Bintang Perguruan Tinggi di Indonesia masih menjadi barang yang mewah karena tidak semua warga negara mampu mengenyam pendidikan tinggi di Indonesia. “Padahal banyak sekali dari mereka yang masih ingin mengenyam pendidikan tinggi namun kondisi dan realita tidak mendukung,” terangnya, Senin (01/10).

Lebih lanjut, nabil mengungkapkan bahwa terkait tuntutan Dema seluruh PTKIN kepada pemerintah. Pemerintah sendiri belum memberi tanggapan dan respons mengenai hal itu. “Belum ada tindakan dari pemerintah,”ujarnya, Senin (01/10) Ke depannya semoga pemerintah memenuhi tuntutan dema PTKIN ini dalam mewujudkan program belajar 16 tahun atau setara dengan jenjang strata satu (S1).

Senada dengan Nabil, Ketua Dema UIN Alauddin Makassar, Askar Nur menjelaskan bahwa dalam pertemuan di Yogyakarta seluruh Dema PTKIN merumuskan deklarasi sebagai bentuk pernyataan sikap yang diberikan kepada pemerintah. “Dalam sektor pendidikan terdapat beberapa permasalahan yang harus dibenahi,” ungkapnya, pada Senin (01/10).

Dalam hal ini Askar berharap agar pendidikan bisa dirasakan oleh semua kalangan. Lebih dari itu, ia berharap supaya pendidikan tidak hanya untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau 12 tahun sekolah. “Sebaiknya pemerintah mengadakan program wajib belajar namun 16 tahun sampai perguruan tinggi,” tutupnya, Senin (01/10).

ITH

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Raih Tiga Bintang  QS Stars Rangking Previous post Raih Tiga Bintang QS Stars Rangking
KSE UIN Jakarta Bangun Jiwa Muda yang Agamis dan Nasionalis Next post KSE UIN Jakarta Bangun Jiwa Muda yang Agamis dan Nasionalis