Anak Pesisir Membingkai Mimpi

Anak Pesisir Membingkai Mimpi

Read Time:2 Minute, 49 Second

Anak Pesisir Membingkai Mimpi
Judul: Impian 1000 Pulau
Durasi: 123 Menit
Rilis: 29 Oktober 2018
Genre: Drama
Sutradara: Naphtali Ivan

Remaja yang berlatar belakang seorang anak nelayan memiliki impian menjadi pembuat film. Cita-cita itu kian ditentang oleh sang ayah lantaran menganggap usaha tersebut sia-sia.

Impian bukan hanya lamunan semata, bukan juga sekadar fantasi. Akan tetapi, hasrat untuk membuka jalan menuju cita-cita. Entah mimpi itu, mulai dirancang sejak kecil atau mulai terpikir ketika beranjak dewasa. Nyatanya,mimpi tak semudah yang dibayangkan. Banyak campur tangan dari lingkungan sekitar yang terlibat.

Seperti yang terjadi pada sekumpulan pemuda-pemudi di tepi laut yang sedang merancang mimpi besar. Dengan ditemani hembusan angin laut yang akan  membawa impian mereka bersama harapan.

Awalnya Gitasosok perempuan dengan mata sayu dengan senyum ceria telah membawa kabar baik untuk kawan-kawannya. Gita menceritakan bahwa telah lulus tes CPNS dan akan pergi ke kota besar. Semua merespons dengan suka cita. Namun di sudut meja, terlihat raut iri pada wajah sesosok pemuda yang tinggi perawakannya. Galang sebagai anak nelayan merasa telah terlambat untuk mencapai cita-citanya, tak seperti Gita.

Galang tampak sentimen dengan pembahasan mau ke mana setelah lulus Sekolah Menengah Atas. Ada kalanya, ia dipundung karena anak nelayan yang hidupnya sudah jelas di lautan dan meneruskan pekerjaan sang ayah dan begitu pula untuk generasi selanjutnya. Berada di atas lautan, Galang merasa tak akan berkembang untuk masa depannya. Rutinitas hanya menangkap ikan dan begitu seterusnya dalam keadaan stagnan. Ia pun ingin mengejar cita-citanya.

Sedari kecil Galang yang memang gemar menonton film, suatu ketika hatinya mulai terguggah hendak menekuni bidang perfilman. Sementara itu, takdir berkata lain sang ayah tak sejalan dengan mimpinya justru semakin menentang. Dikarenakan kuliah di perguruan tinggi hanya buang-buang uang dan ujungnya jadi pengangguran, sang ayah tak merestui.

Mendengar keinginan Galang, ayahnya murka dan menyingkirkan segala bentuk barang yang bersangkutan dengan film. Galang pun tak langsung menyerah, ia juga melakukan kajian film bersama teman sejawat. Sampai diskusi film juga menjadi kontra dihadap orang tua kawannya. Sehingga mendatanginya dengan alis menukik tajam wanita paruh baya ini menyeret anaknya sambil berkata “Galang ngapain ngajakin anak saya nonton dan hanya main-main,” tegasnya pada Galang. Niatan hati ingin mengedukasi melalui film justru cibiran yang ia terima.

Galang menganggap kejadian sebelumnya hanya angin lalu, ia justru mengisi waktu luang dengan menjadi sukarelawan di Taman Nasional sembari menanti pengumuman perguruan tinggi. Dia mendaftarkan diri ke perguruan tinggi tapan sepengetahuan orang tua.

Sepanjang menunggu, banyak yang dilakukan Galang ketika di Taman Nasional seperti pengetahuan berkaitan dengan laut dan terumbu karang. Saat Galang mempratikkan ilmu yang telah didapat, tetapi sang ayah melazimkan menangkap ikan dengan merusak pertumbuhan terumbung karang atau bisa disebut muroami.

Saat itu, Galang berang atas setiap tindakan kejam sang ayah hingga angkat kaki dari rumah. Galang pergi ke perguruan tinggi tempat dia mendaftarkan diri sebelumnya, tetapi tak sesuai ekspetasinyatidak mendapat beasiswa. Bak peluru yang menghujam jantung Galang, sang ibu lagi-lagi menyampaikan kabar buruk terkait ayahnya. Sang ayah terbaring di rumah sakit lantaran menggunakan kompresor dan terjebak muroamiakibat ulahnya sendiri. Masih diberi umur panjang oleh Tuhan, ia menyesal atas yang telah diperbuat dan mulai menghargai keputusan Galang.

Dengan durasi dua jam, film Impian 1000 Pulau garapan sineas muda Indonesia disutradarai Ivan dan ditulis Ernest Lesmana serta seluruh kru yang masih berseragam putih abu-abu membuat penonton bangga atas karya anak bangsa. Rasa kagum bukan hanya dari filmnya melainkan penjualan tiketnya yang didedikasikan untuk mendukung program one ticket one mogrove.

Nurul Dwiana

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Instalasi Teknologi dalam Balutan Estetika Previous post Instalasi Teknologi dalam Balutan Estetika
Polemik Omnibus Law di Kalangan Mahasiswa Next post Polemik Omnibus Law di Kalangan Mahasiswa