Hidupkan Gairah Seni Maya Lewat Personalia

Hidupkan Gairah Seni Maya Lewat Personalia

Read Time:2 Minute, 41 Second
Hidupkan Gairah Seni Maya Lewat Personalia

Penggambaran realitas kehidupan oleh teknologi digital menjadi karya yang ditampilkan dalam pameran Personalia. Hiperrealitas di era digital menjadi gagasan utama dalam pameran ini. 


ROH Projects mengadakan pameran tunggal bertajuk “Personalia” yang menghadirkan karya dari kelompok Tromarama. Pameran ini diselenggarakan di rumah ROH Projects, Jalan Surabaya, Gondangdia, Jakarta Pusat. Ekshibisi ini berlangsung hingga 2 Oktober 2022 mendatang. Pengunjung tak dikenakan biaya sepeserpun untuk mengunjungi pameran ini. Ekshibisi dibuka setiap Rabu-Jumat pukul 13.00-19.00, sementara Sabtu-Minggu pukul 11.00-19.00 WIB. 


Tromarama merupakan sebuah kelompok seniman yang dibentuk oleh Febie Babyrose, Herbert Hans, dan Ruddy Hatumena pada tahun 2006. Tiga serangkai itu tertarik pada gagasan mengenai hiperrealitas di era digital. Para perupa tersebut seringkali mengeksplorasi hubungan timbal balik antara ruang virtual dengan ruang fisik. Leburnya batas antara realita fisik dengan virtual di era digital menjadi tema utama yang diusung dalam pameran ini.


ROH Projects menyediakan beberapa sesi bagi para pengunjung yang ingin menyambangi ekshibisinya. Pengunjung pun dapat memilih sesi yang diinginkan melalui situs ROH Projects. Sesi tersedia dalam tiga waktu—pagi, sore, dan malam hari. Jumlah pengunjung dibatasi hanya sebanyak seratus orang per-sesi. Tak hanya melalui situs, pengunjung juga dapat memesan tiket secara offline dengan langsung mengunjungi tempat registrasi yang tersedia. 


Terdapat empat karya utama yang ditampilkan dalam ekshibisi ini. Karya berjudul “Bonding” menjadi salah satu objek yang menarik perhatian pengunjung saat memandanginya. Karya tersebut menampilkan sebuah pengeras suara yang ditumpuk secara rapi dan menghasilkan suara detak jantung bayi. 


Terlihat pula karya dengan judul “Patgulipat” yang terlihat apik sebab terdiri dari susunan warna yang beragam. Patgulipat merupakan sebuah istana balon tiup yang tergantung terbalik. Perupa mengibaratkannya sebagai konsep dunia kerja yang kini nampak terbalik. Terlihat 16 buah helm proyek berwarna kuning yang menghasilkan suara riuh bak sebuah pabrik. Pengunjung yang datang terlihat antusias untuk berswafoto di berbagai spot foto estetik. 


Menurut keterangan Nabila selaku galeri sitter, tiap karya yang ditampilkan memiliki makna serta kisah mendalam di baliknya. Seperti misalnya, tutur dia, pada karya “Bonding” yang diangkat berdasarkan kisah nyata dua seniman Febie dan Hans. Sepasang  perupa itu ingin menyampaikan kepada pengunjung mengenai suara detak jantung bayi yang semula hanya bisa didengar melalui alat medis bernama Ultrasonografi (USG), kini bisa didengar melalui karya yang mereka ciptakan. 


Nabila lanjut menuturkan, dari beberapa karya yang ditampilkan, ia lebih tertarik pada karya Fingerprint, yaitu sebuah gambar yang berisi ceplakan jari jemari manusia yang seolah mengetik di atas layar papan ketik laptop. “Warnanya menarik membuat pengunjung lebih menyukai karya ini,” ucap Nabila, Jumat (23/9).


Salah satu pengunjung pameran, Via mengaku sangat menyukai karya yang ada di ruangan Fingerprint. Via menuturkan, tone warna yang disuguhkan dalam ruangan tersebut sangat mencuri perhatiannya. Menurutnya, fingerprint menjadi salah satu objek swafoto yang menarik untuk diunggah ke media sosialnya. “Baru pertama kali saya mengunjungi tempat ini, dan memang seru,” tutur Via, Jumat (23/9).


Tak hanya Via, Indah dari Mekarsari turut memberikan kesananya saat dirinya mengunjungi pameran ini. Indah mengaku datang ke pameran tersebut sebab merasa penasaran dengan karya-karya yang ditampilkan. Ia melanjutkan, berbagai karya yang diunggah di media sosial membuatnya tertarik untuk mengunjunginya secara langsung. “Pamerannya menarik namun, kurang dikenal oleh orang banyak,” tutur Indah, Jumat (23/9).


Reporter: Ken Devina

Editor: Haya Nadhira

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Mengais Rezeki sambil Lestarikan Budaya Previous post Mengais Rezeki sambil Lestarikan Budaya
Polemik Ganja Medis di Indonesia Next post Polemik Ganja Medis di Indonesia