Akibat nyanyian sarkas dari masing-masing fakultas, pertandingan basket pun berakhir onar. Dua korban yang ditemukan mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
Acara UIN Sport Expotainment (USE) yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Federasi Olahraga Mahasiswa (Forsa) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta berakhir ricuh. Kerusuhan terjadi usai pertandingan bola basket antara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) dengan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) di lapangan Student Center, Kamis malam (6/10).
Berdasarkan keterangan Ketua Pelaksana USE Hasya Dhifan Tirtasaputra, adanya aksi adu yel-yel yang mengandung unsur hinaan dari masing-masing suporter, menjadi penyebab awal kerusuhan. Aksi adu yel-yel tersebut pada akhirnya menyulut emosi kedua kubu suporter.
Lanjut, Hasya mengatakan saat pertandingan memasuki babak tiga, panitia mulai mengamankan para suporter yang memasuki lapangan secara paksa. “Pada dasarnya, bentrokan ini bukanlah hal yang baru. Oleh sebab itu, panitia telah menyiapkan keamanan dan melakukan mobilisasi terhadap suporter,” jelas Hasya saat dihubungi via WhatsApp, Jumat (7/10).
Pertandingan pun terus berlanjut. Namun, tutur Hasya, para suporter masih melancarkan aksinya beradu yel-yel. Pada babak empat, lanjutnya, panitia masih terus berupaya mengamankan suporter yang mulai tak kondusif. Akan tetapi, suasana yang makin memanas tak terhindarkan hingga para suporter saling melempar barang.
Kericuhan terus berlanjut hingga menimbulkan korban luka. Menurut Sekretaris Umum Forsa sekaligus pihak pertama yang memberikan pertolongan pada korban, Putri Yuniar mengaku mendapat laporan bahwa ada dua korban luka, yakni mahasiswa FISIP. “Berdasarkan pengamatan kami, ada dua korban dari FISIP,” ujar Putri saat dihubungi via WhatsApp, Jumat (7/10).
Putri menjelaskan, korban pertama mengeluhkan nyeri dan pusing di area kepalanya. Setelah diusut, terlihat ada benjolan di area kepala korban. Untuk menghindari keparahan, Putri pun mengantarkan korban ke Unit Gawat Darurat (UGD) di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah.
Di samping itu, kondisi korban kedua–yang selanjutnya ditemukan Putri, sudah terdapat luka robek di area pipinya sehingga korban memerlukan proses penjahitan. Biaya pengobatan, lanjut Putri, ditanggung oleh pihak panitia.
Koordinator Lapangan FISIP, Faikal Hadid menjelaskan, setelah pertandingan selesai, panitia mengarahkan suporter dari FDIKOM untuk keluar lapangan terlebih dahulu. Sembari menunggu, lanjutnya, suporter dan pemain dari FISIP berswafoto bersama di lapangan.
Faikal pun tak menyangka, suporter FDIKOM tetiba melakukan penyerangan kepada pihak FISIP. Meski para suporter FISIP telah berupaya menahan bentrokan tersebut, namun adanya korban luka tetap tak dapat terhindarkan. “Kita tidak anarkis atau balas dendam, tetapi kita menuntut tanggung jawab dari Forsa untuk menindak hal tersebut,” tutur Faikal saat dihubungi via Whatsapp, Jumat (7/10).
Aksi bentrok pun terus berlanjut hingga ke lapangan di depan koperasi mahasiswa. Menurut keterangan Faikal, suporter FDIKOM tetap menggencarkan aksi untuk menyerang FISIP bahkan hingga melemparkan berbagai benda ke arah tribun.
Sebelumnya, Institut telah berupaya menghubungi koordinator lapangan dari FDIKOM untuk meminta konfirmasi sejak Jumat (7/10) lalu. Namun hingga berita ini terbit, pihak terkait tak kunjung memberikan respons.
Reporter: Febria Adha Larasati
Editor: Haya Nadhira
Average Rating