Acara “Lepas Sambut Rektor UIN Jakarta” berlangsung di Auditorium Harun Nasution. Asep Saepudin Jahar pun siap menyusun strategi pada periode 2023-2027 untuk menggantikan kepemimpinan Amany Lubis periode 2019-2023.
Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019–2023, Amany Lubis telah rampung. Kepemimpinan tersebut digantikan oleh Asep Saepudin Jahar dengan masa jabatan 2023–2027. Transisi kepemimpinan tersebut disaksikan dalam acara “Lepas Sambut Rektor” disaksikan oleh sivitas akademika UIN Jakarta.
Dalam acara tersebut, Amany mengatakan, kemajuan yang dicapai selama dirinya menjabat tak lepas dari bantuan sivitas akademika UIN Jakarta. Lanjut, kata Amany, masa kepemimpinannya mempunyai gaya yang khas, yaitu memimpin dengan hati dan kerja keras sehingga banyak hal yang tercapai. “Saya sangat bersyukur dapat mencontoh pemimpin sebelumnya, bahwa kerja keras adalah kunci untuk keberhasilan,” ucap Amany, Jumat (3/3).
Amany berharap, mahasiswa UIN Jakarta semakin maju dan berprestasi. Karena menurutnya, Indonesia sangat membutuhkan generasi muda yang tangguh. “UIN Jakarta tidak akan maju tanpa mahasiswa berprestasi, penuh inovasi, dan kreativitas,” ucapnya, Jumat (3/3).
Kemudian, program yang paling berkesan menurut Amany, yaitu ketika UIN Jakarta menyabet peringkat satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan mencapai remunerasi 150 persen. Kata Amany, UIN Jakarta juga sudah siap menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
Lalu, ucap Amany, sebanyak 1007 dosen mempunyai karya tulis jurnal bereputasi Scopus. Penelitian yang direncanakan berasal dari dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dan dana Badan Layanan Umum (BLU) terlaksana dengan baik. Kemudian, ucap Amany, tidak ada temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang korupsi.
Maka, Ia berharap Rektor baru—Asep Saepudin Jahar— melanjutkan program kerja yang bagus demi pengembangan UIN Jakarta. Lanjut, kata Amany, rektor baru harus berkomitmen untuk tegas dalam administrasi pengelolaan keuangan di UIN Jakarta. “Menjadikan kampus berstandar internasional, serta menjadi melting pot—peleburan bagi peradaban barat dan timur,” ucapnya, Jumat (3/3).
Kata Asep, Demi kesejahteraan UIN Jakarta ia akan memprioritaskan pembedahan tentang pelayanan dan kebutuhan mahasiswa. Seperti membenahi teknologi informasi, sistem suasana kampus, serta budaya kerja dan budaya akademik.
Asep pun mengatakan ingin membangun birokrasi yang efisien agar pengajuan dan usulan-usulan surat yang lama tidak terulang lagi. “Harus ada delegasi melalui bantuan wakil rektor (Warek) atau Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK),” ujar Asep, Jumat (3/3).
Ketua Senat UIN Jakarta, Dede Rosyada yang juga sebagai salah satu tamu undangan menilai, acara ini berlangsung sangat terbuka dan nyaman. Ia menilai, Amany saat menjabat sebagai rektor sangat diapresiasi. Dede merasa terpilihnya Asep Saepudin Jahar sebagai Rektor UIN Jakarta akan memimpin dengan lebih baik.
Dede mengatakan, ada banyak hal yang ingin dicapai bersama rektor baru. Ia mengatakan dari senat menghendaki agar akademika terus meningkat. Baik itu dari segi penelitian, pengabdian atau publikasi agar UIN Jakarta perguruan tinggi mendunia.
Dede menilai, gaya kepemimpinan Amany jika dilihat sangat efektif, seperti remunerasi hingga pemeringkatan Quacquarelli Symonds (QS). Dede juga sangat berkesan kepada Amany sebab civitas academica relatif bergerak maju. “Remunerasi meningkat dan saya sangat mengapresiasi karena untuk menghitung remunerasi tidaklah mudah,” katanya, (3/3).
Reporter : PA
Editor : Febri Adha Larasati