Bercerita melalui Kesaksian Lensa

Bercerita melalui Kesaksian Lensa

Read Time:1 Minute, 45 Second
Bercerita melalui Kesaksian Lensa

KMF Kalacitra menggelar agenda tahunan Kalafest. Pameran foto tampilkan karya-karya terbaik dalam satu tahun terakhir, memadukan estetika dan cerita yang mendalam.


Komunitas Mahasiswa Fotografi (KMF) Kalacitra Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan acara tahunan Kalacitra Festival atau Kalafest. Agenda yang mengusung tema “Cerita Citra Sebuah Kesaksian Lensa” berlangsung  pada 26–29 November  2024 di Hall Student Center UIN Jakarta.

Pameran menampilkan hasil dari jepretan gambar yang diambil isu-isu setahun ke belakang yang sedang hangat maupun tidak. Contoh isu yang sedang hangat yaitu pemilihan presiden, lingkungan, acara kamisan di era Prabowo. Adapun isu yang tidak hangat yaitu reparasi jam tua dan visualisasi Jakarta tenggelam. Setiap fotonya mengandung cerita yang tersirat, terdapat susunan foto yang dikemas terstruktur untuk menarik pengunjung.

Ketua KMF Kalacitra Naufal Dzaki mengapresiasi dan bangga atas terselenggaranya pameran tersebut. Kalafest termasuk program kerja terbesar yang dilaksanakan satu tahun sekali. Ia juga menambahkan, perbedaan Kalafest tahun ini dengan tahun kemarin ada pada tema dan penempatannya. “Tema tahun kemarin kita merujuk tentang budaya dan tempatnya kita di aula SC, jadi tahun kemarin kita full indoor,” ucap Naufal, Rabu (27/11).

Ikhwan Farhat selaku ketua pelaksana Kalafest mengungkapkan, rangkaian acara berupa workshop lubang jarum oleh Boedi Tjap Kodok dan hunting Ciputat yang dapat diikuti secara umum. Ada pula diskusi foto dan seminar bertemakan “Bercerita melalui Foto” dengan pemateri Sutrisno Jambul dan Arbas Barong. Rangkaian acara ditutup dengan panggung musik. “Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. meskipun ada kendala, cuma ya alhamdulillah bisa teratasi,” jelas Ikhwan, Rabu (27/11).

Joan salah satu pengunjung menuturkan, ia merasa antusias mengikuti rangkaian acara. Foto-foto yang bagus dan terstruktur penempatannya menjadi alasannya. “Fotonya saya suka sih, dan juga penataan tempat fotonya juga terstruktur jadi orang yang liat tidak bosan,” ujarnya, Rabu (27/11).

Selaras dengan Joan, Helfaz Ibnaya Eldarada  pengunjung lainnya mengungkapkan antusiasmenya terhadap acara tersebut. Menurutnya, penonton mendapatkan pengalaman dari pemateri yang profesional dan kompeten. “Mendapat pengalaman dan dapat ilmu, dari teknik fotografinya dan foto jurnalistiknya, dari hal itu, bisa menjadi gambaran jikalau pengalaman yang ditempuh harus lebih banyak,” pungkas Helfaz, Rabu(27/11).

Reporter: MFH
Editor: Della Syawliyah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Saat Kebenaran Tersamarkan Previous post Saat Kebenaran Tersamarkan
Riuh Magang, Perlu Sesuai Jurusan atau Tidak?  Next post Riuh Magang, Perlu Sesuai Jurusan atau Tidak?