Memahami Tuhan Tanpa Agama

Read Time:1 Minute, 50 Second


Judul: Bertuhan Tanpa Agama
Penulis: Bertrand Russel
Penerbit: Resist Book
Isi: 321 Halaman
Terbit: April 2013
ISBN: 9793723580
“Saya menganggap agama sebagai penyakit yang tak terungkap bagi umat manusia”.  Kalimat tersebut diungkapkan oleh Bertrand Russell sewaktu debat publik bersama para tokoh agama. Russell terkenal dengan pemikirannya yang bebas mengenai masalah agama. Sepanjang hidupnya, ia mendekati agama sebagai seorang filosof, sejarawan, kritikus sosial, dan individu.
Saat perdebatan itu, Russell mengatakan, ia akan menegur penciptanya karena tidak menyediakan cukup bukti eksistensi dirinya. Sindiran anti agama yang kerap keluar dari mulutnya membuat Russell mengundurkan diri sebagai professor di City College, New York. Hal lain juga karena adanya persekongkolan di kalangan tokoh agama yang tidak menyukai pandangannya.
Saat usianya tujuh belas tahun, tulisan esai yang menyinggung masalah agama terkumpul di buku harian rahasia. Catatan perjalanan hidup dari beberapa tulisannya menunjukkan ia menolak keras terhadap akar gerakan agama yang menurutnya masih kolot. Tulisan esai yang terkenal, di antaranya yaitu ‘Ibadat Manusia Merdeka’ dan ‘Esensi Agama’.
Kedua esai tersebut merupakan bentuk ibadat yang ia lakukan untuk lebih percaya kepada Tuhan. Selain itu, bukunya yang berjudul Principles of Social Recontruktionmenjadi salah satu bentuk seruannya terhadap misteri kehidupan. Banyaknya kejadian yang belum terungkap menjadikan kebenaran harus berlandaskan tujuan. Sehingga, manusia harus lebih waspada dalam menyikapi hal yang belum terungkap di kehidupan.
Sedangkan tulisannya di buku The Philosophy of Bertrand Russell merekam sikapnya pada agama secara kompleks. Menurutnya, agama dibutuhkan untuk pedoman hidup manusia sedangkan ia beranggapan bahwa agama yang selama ini dianut belum ia rasakan seutuhnya.
Rohanian katholik, Anthony Grayling mengatakan, meskipun Russell keras terhadap agama namun ia adalah pribadi religious. Hal ini dibenarkan oleh anaknya Katherina Tait, ia menyebutkan ayahnya seorang yang peka akan pertapa suci di jaman yang religious. Penulis biografi Russell, Ray Monk, beranggapan bahwa dasar mencari Tuhan dilakukan Russel melalui kasih sayang dengan sesama manusia.
Buku yang berisi pandangan kritis Russell tentang agama membuat pembaca menelusuri esensi menganut agama dan mempercayai Tuhan. Meskipun Russell mengkritisi agama, namun ia tetap menunjukkan sikap percaya pada adanya Tuhan.
Tata bahasa dalam buku ‘’Bertuhan Tanpa Agama” ini nampak rumit karena banyaknya diksi yang tidak lumrah. Perlu dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk membaca buku ini, maka sebaiknya pembaca memiliki beberapa referensi dari sumber lain terkait si tokoh.

TS

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Mengagungkan Kebudayaan, Punakawan Abaikan Kewajiban
Next post Musik ‘String’ hadirkan ‘Magic’ dalam Instrumen