Cinta Semu Korban Teknologi

Read Time:3 Minute, 2 Second
Judul Film  : HER (2013)
Sutradara    : Spike Jonze
Tahun Rilis : 2013
Durasi         : 126 menit
Genre          : Romantis
Theadore Twombly (Joaquin Phoenix) memandangi monitor komputernya sambil memikirkan kata yang hendak ia ucapkan. Komputernya tak lagi menggunakan keyboard manual. Hanya dengan  mengucapkan kata-kata, komputernya akan merekam dan menulis dengan sendirinya.

Di tengah kecanggihan teknologi yang luar biasa, persoalan cinta justru menghampiri kehidupan Theadore. Setelah menghadapi proses perceraian dengan istrinya, Catherine (Rooney Mara), Theadore menjadi pemurung. Ia belum siap untuk berpisah. Di tengah kegundahan hati Theadore, munculah sosok Samantha. 

Samantha (Scarlett Johansson), sebuah program Operation System (OS) yang baru diluncurkan berbentuk kotak menyerupai ponsel namun mampu berkomunikasi selayaknya manusia. Ia adalah buah hasil kecanggihan teknologi yang mampu memahami perasaan lawan bicaranya. Suara Samantha yang energik dan seksi menimbulkan kesan bahwa Samantha adalah wanita yang cantik.

Theadore mulai menikmati kebersamaannya dengan Samantha. Hanya dengan menempelkan earphone di telinganya, ia bisa leluasa berbincang  dengan Samantha. Di tengah kesepian Theadore, Samantha menjadi pendamping paling setia. Hingga akhirnya Theadore diam-diam menaruh hati pada Samantha.

Theadore yang biasanya murung kini kembali sumringah, ia merasa telah menemukan pendamping hidup pengganti Catherine. Terlebih Samantha pun juga memiliki perasaan yang sama dengan Theadore.

Suatu ketika, Theadore memperkenalkan Samantha kepada Amy  (Amy Adams) dan Charles (Matt Letscher) pasangan suami istri sekaligus rekan kerjanya. Meski kaget dengan kegilaan Theadore yang mencintai program OS, Amy dan Charles merasa senang karena Theadore bisa kembali tersenyum  bahagia.

“Saat jatuh cinta, semua orang menjadi aneh,” kata Amy dalam salah satu percakapannya dengan Theadore. Tak lama kemudian Amy bercerai dengan Charles suaminya, hanya karena masalah sepele. Amy mengikuti jejak Theadore, untuk mengisi kesendiriannya ia membeli program OS yang bersuara laki-laki.

Kekuatan cinta Theadore dan Samantha yang semakin erat akhirnya membuat Theadore berani menandatangani surat cerainya dengan Catherine. Theadore pun memperkenalkan Samantha pada Catherine. Dengan tegas Catherine menolak kegilaan Theadore.

Rupanya Theadore kepikiran dengan sikap Catherine yang menganggapnya aneh, hingga ia mengurangi intensitas percakapannya dengan Samantha. Di lain sisi, Samantha rupanya juga berkenalan dengan program OS lainnya, Alan Watts (Brian Cox). Samantha meceritakannya kepada 
Theadore. Hal ini membuat Theadore mulai cemburu.


Suatu ketika Samantha tiba-tiba tidak bisa dihubungi. Theadore mulai panik dan kebingungan. Meski akhirnya Samantha kembail dan mengabarkan bahwa ia baru saja di-upgrade.

Di penghujung cerita, Theadore akhirnya menyadari keadaan bahwa bukan hanya dia yang menggunakan OS Samantha. Samantha pun mengakui, ia tidak hanya berhubungan dengan Theadore. 

Ia berkomunikasi dengan 8.316 OS lain, dan jatuh cinta kepada 641 OS.
Theadore kecewa dan patah hati. Begitu pula dengan Amy. Kesedihan mereka benar-benar memuncak pada saat Samantha dan OS Amy menghilang. Film ini ditutup dengan adegan Theadore dan Amy yang putus cinta, duduk berdua di atas atap apartemen melamun tanpa saling bicara. 

Her, film bergenre romantis ini mampu membawa penonton merasakan perjalanan cinta Theadore dan Samantha yang  kompleks. Cintanya kepada sebuah OS yang tak bernyawa membuat Theadore merasakan konflik batin yang hebat.

Film karya Spike Jonze ini memberikan tamparan keras bagi kehidupan manusia yang seringkali bersikap individualis. Semua kebutuhan, khususnya kebutuhan berbincang-bincang, bergurau, bahkan  cinta mampu dipenuhi oleh kecanggihan teknologi. 

Setting film dengan sedikit memainkan cahaya latar, semakin mendukung dan memperkuat kesan kegundahan Theadore. Selain itu, alunan musik klasik juga mendukung kesan cinta yang mendalam. Namun, film berdurasi 126 menit ini terkesan agak membosankan karena terlalu banyak percakapan antara Theadore dan Samantha yang ditampilkan.

Film yang diliris tahun 2013 ini sangat cocok untuk para penggemar film romantis. Meski dikemas dengan cerita tema teknologi, film ini tidak kehilangan cara untuk membuat para penontonnya merasakan cinta konyol antara Theadore dan Samantha.
Lihat review-nya disini:


KB

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Pergeseran Paradigma Terhadap Wanita
Next post Lemka, Lestarikan Kaligrafi di Indonesia