Read Time:2 Minute, 6 Second
Suara alunan musik membuka pertunjukan tari malam itu, Selasa (29/5). Delapan penari muncul dari belakang panggung sambil membawa mangkuk berisikan potongan kertas warna-warni. Dengan barisan rapi, para penari berdiam sejenak menunggu irama musik yang mulai mengalun lembut. Tak lama, dua penari maju membuka barisan yang selanjutnya duduk bersimpuh menghadap penari di belakangnya.
Lalu, dua penari lainnya ikut maju dan bertekuk lutut membelakangi penonton. Setelah 4 penari membuka barisan, muncul penari utama maju melewati empat penari di depannya. Kemudian ketiga penari lainnya membentuk formasi menghadap penonton.
Setelah membentuk formasi yang apik, ke delapan penari yang berdiri diam menunduk menatap mangkuk. Dengan tempo musik cepat, mereka menatap penonton dan mengambil posisi duduk sambil memegang mangkuk yang disodorkan ke depan. Setelah meletakkan mangkuk di tanah, mereka mulai mengangkat badannya sambil merentangkan tangan.
Saat tempo musik semakin cepat, penari berdiri sambil mengayunkan tangan ke samping kanan dan kiri, sebagai lambang kekhidmatan ketika mempersilakan tamu untuk duduk. Setelahnya, beberapa penari ada yang duduk sambil menggoyangkan badan dan tangan mereka, sebagian lagi ada yang tetap berdiri.
Kemudian, mereka semua mulai duduk dan mengambil mangkuk. Sambil memainkan isi dari mangkuk tersebut mereka terus mengalunkan tangannya. Seluruh gerakan dalam tari ini digambarkan sebagai ungkapan keikhlasan menerima tamu.
Dengan penuh semangat, para penari menghentakkan kaki ke depan dengan mangkuk di kedua tangannya. Kemudian tujuh penari kembali membuat barisan berjajar dengan penari utama berdiri di depan. Penari tersebut berlalu pergi dan enam penari lainnya berdiri memutar kemudian pergi mengikuti penari utama, tanda tari Ranup Lampuan telah usai dipertunjukkan.
Tarian yang diikuti oleh 8 orang penari Ranup Lampuan ini dipentaskan oleh Organisasi Mahasantri Mahad (OMM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk acara ini, OMM bekerja sama dengan sanggar tari OMM dalam rangka memperingati perayaan Isra Mikraj dengan tema “Mutiara Hikmah dalam Kisah Isra wal Mikraj”, Jumat (29/5).
Selain memperingati Isra Mikraj, acara ini juga sekaligus muhadharah ‘ammah. Kegiatan ini pun menyuguhkan penampilan dari para mahasantri UIN Jakarta. “Ingin menunjukkan hasil dari pelatihan yang diikuti oleh mahasantri selama enam bulan terakhir,” ungkap Ketua OMM periode 2015, Siti Rodiah.
Alasan mengambil tari Ranup Lampuan, sambung Rodiah karena masih sesuai dengan tema dari peringatan Isra Mikraj. Selain itu, tarian tersebut berasal dari kota yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam yaitu Aceh.
Dengan meriahnya sambutan yang diterima dari kegiatan ini membuat sejumlah penonton berdecak kagum. Di antaranya Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) semester 4, Siti Masriah. “Acaranya keren, ngga nyangka anak mahad juga bisa menari,” ungkapnya, Jumat (29/5).
EM
Average Rating