Read Time:2 Minute, 16 Second
Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) beasiswa bidikmisi belum membuka pendaftaran peserta baru. Terlambatnya pendaftaran beasiswa bidikmisi ini baru pertama kali terjadi, padahal perkuliahan sudah berjalan selama tiga minggu.
Salah satu mahasiswa yang mengharapkan pembukaan bidikmisi adalah Nurtaji. Mahasiswa semester satu Jurusan Tafsir Hadist, Fakultas Ushuluddin ini harus mencari biaya hidup dengan berjualan kerupuk di sela-sela waktu kuliah. Saat ini, ia masih tinggal di asrama Pesantren Ummul Quro Pamulang karena tak mampu membayar uang kos.
Nurtaji mengatakan, untuk membayar uang daftar ulang ia meminjam uang Rp800 ribu pada koperasi Pondok Ummul Quro. “Kurangan yang satu juta rupiah saya dapatkan dari kerabat karena orang tua tak mampu membiayai kuliah,” ujarnya, Senin (14/9).
Senada dengan Nurtaji, Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, Ahmad Rijal menyayangkan terlambatnya pembukaan beasiswa bidikmisi. Ia menyatakan sudah beberapa kali mencari imformasi ke Gedung Kemahasiswaan untuk bidikmisi ataupun website UIN Jakarta. “Namun, sampai saat ini saya tak kunjung mendapatkan kabar kapan beasiswa bidikmisi akan dibuka,” papar Rijal.
Terlambatnya pendaftaran bidikmisi ini membuat Rijal kecewa. Pasalnya sebelum masuk kuliah, ia memberitahukan orang tuanya mengenai bahwa ada beasiswa bidikmisi di UIN Jakarta bagi kalangan tidak mampu. “Bapak saya sering telepon menanyakan kapan saya mendaftar beasiswa bidikmisi,” paparnya.
Rijal menuturkan, saat ini uang makan selama kuliah ditanggung saudaranya. Terkait tempat tinggal, ia menempati asrama sekretariat organisasi primordial asalnya dari Sumatera Utara.
Lain Rijal lain pula Faisal, mahasiswa Jurusan Tafsir hadist ini selain mencari informasi pendaftaran di kampus, ia juga rutin mencari beasiswa dari luar kampus. “Kemarin ikut tes beasiswa dari luar kampus karena beasiswa bidikmisi enggak jelas statusnya,“ ungkapnya.
Terkait keterlambatan pembukaan beasiswa bidikmisi tahun 2015, Via Elga mahasiswa penerima bidikmisi tahun angkatan 2014 menuturkan, seharusnya maba sudah dapat daftar bisikmisi ketika membayar daftar ulang. ”Kasihan maba, mereka sudah berharap bidikmisi jauh hari agar bisa daftar bidikmisi,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Biro Administrasi, Akademik, dan Kemahasiswaan Zainal Arifin membenarkan bahwa tahun ini pendaftaran bidikmisi ada keterlambatan. Menurut Zainal, keterlambatan pendaftaran bidikmisi karena adanya perbedaan sistem penerimaan peserta baru. Pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) dan baru bisa menerima peserta setelah menjadi mahasiswa aktif.
“Masalah pembukaan bidikmisi sedang dalam proses karena memang urusannya rumit. Saya berharap masalah segera tuntas dan pendaftaran beasiswa bidikmisi dapat dibuka,” katanya, Selasa (15/9).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Yusran Razak tak banyak bicara. Ia mengatakan, penerimaan peserta bidikmisi belum pasti kapan dibuka. ”Sampai sekarang pendaftaran bidikmisi 2015 belum ditentukan,” pungkasnya Rabu (16/9).
Z
Average Rating