Read Time:2 Minute, 4 Second
Konsep manajemen Rumah Sakit (RS) berbasis syariah di Indonesia sangat penting. Selain itu, peningkatan mutu pelayanan kepada pasien RS juga perlu ditingkatkan kembali. Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada dalam acara seminar bertajuk “Rumah Sakit Syariah 2015” di Auditorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan(FKIK), Sabtu(17/10).
Salah satu pembicara, Dadang Rukanta mengatakan RS berbasis syariah di Indonesia perlu mengubah beberapa sistem manajemennya. Misalnya, sistem yang berlandaskan agama serta menambah kualitas kepegawaian RS Indonesia. “Mulai sekarang harus menerapkan standar Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengerti agama biar mudah menerapkan RS syariah” jelas Dadang selaku Wakil dlDirektur Rumah Sakit Al-Islam Bandung.
Menurut Dadang, RS berbaris syariah ini akan lebih membantu masyarakat umum dalam bidang pelayanan dan biaya pengobatan. Seperti halnya pasien tidak hanya sembuh dari penyakit jasmani saja, tetapi juga penyakit rohani karena bentuk layanan RS yang lebih efektif. Tujuan utama RS berbasis syariah, lanjut Dadang, bukan saja menguntungkan secara financial akan tetapi diharapkan juga mendapat keuntungan secara spritual.
Pembicara lainnya, Ketua Bidang Bisnis dan Pariwisata Dewan Syariah Nasinal (DSN)- Majelis Ulama Indonesia (MUI), Endy M. Astiwara memaparkan, kendala dalam manajemen RS syariah terletak pada SDM. “Mulai sekarang RS Islam perlu memperhatikan kualitas para karyawan dengan cara memberikan standar khusus keagamaan,” ungkapnya.
Selain itu, Endy menambahkan RS syariah terdiri dari tigamacam metode yaitu financial, spritual dan sosial. Oleh karenanya, harus ada pembeda antara RS syariah dengan RS biasa. “Apabila hanya financial yang dapat terkejar maka, tidak ada perbedaan dengan rumah sakit pada umumnya” ujarnya.
Acara yang diselenggarakan oleh Prodi Kesmas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, turut mengundang Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Dumilah. Ia menuturkan, RS yang akan memberikan layanan kesehatan harus berkualitas sesuai dengan nilai syariah. Terlebih, jika RS syariah sudah bekerjasama dengan Badan Zakat Indonesia mungkin dapat mengurangi biaya pengobatan kaum miskin dan dhuafa. “Lebih pastinya memberikan kualitas pelayanan yang tidak dipengaruhi tarif kelas” ungkapnya.
Ketua pelaksana, Rico Adiyatma mengatakan acara tersebut sebagai bentuk realisasi manajemen RS Syariah yang sudah dibahas dari dua tahun sebelumnya. “Kami berharap masyarakat umum dapat mengetahui pentingnya RS syariah diwujudkan,” ungkap mahasiswa semester tujuh itu.
Seminar tersebut nyatanya banyak mengundang kalangan mahasiswa dan pegawai RS luar daerah. Salah satunya, mahasiswa FKIK UIN Jakarta, Faiqoh Nazaria. Ia mengatakan seminar ini sangat menarik agar termotivasi meningkatkan kinerja. “Semoga dengan adanya seminar ini manajemen rumah sakit syariah secepatnya dapat diterapkan,” katanya.
LS
Average Rating