Suka Duka BCFC

Read Time:2 Minute, 6 Second
Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali mengukir prestasi di kancah internasional. Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UIN Jakarta berhasil meraih Bronze Prize dalam ajang The 12th Busan Choral Festival and Competition (BCFC) di Korea Selatan.

Dalam kompetisi tahunan yang diadakan Busan Choral Institute, PSM UIN Jakarta membawakan tiga lagu etnik di antaranya lagu Pasambahan, Anging Mamiri, dan Anoman Obong. Berkat tiga lagu yang mereka bawakan, PSM UIN Jakarta berhasil menyabet medali perunggu pada kategori etnik dalam kompetisi yang berlangsung pada 18 sampai 21 Oktober 2016.

Dari jauh-jauh hari, PSM UIN Jakarta sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang bergengsi itu. Pasalnya, The 12th BCFC menjadi program unggulan di periode kepengurusan PSM UIN Jakarta 2016. Maka berbagai persiapan sudah mereka lakukan lebih dari sembilan bulan untuk mengikuti kompetisi di negeri ginseng itu. “Ajang BCFC sangat kompetitif, kami bersyukur bisa mendapat Bronze Prize,” ungkap Ketua PSM UIN Jakarta, Ardiansyah saat ditemui di latar sekretariat PSM UIN Jakarta, Kamis (3/11).

Ardiansyah pun menjelaskan, PSM UIN Jakarta sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik dalam The 12th BCFC. Sebanyak 33 peserta dari 10 negara tercatat sebagai kompetitor PSM UIN Jakarta. Sebagai perwakilan Indonesia, mereka bersaing dengan peserta yang berasal dari Korea Selatan, Filipina, Rusia, Jepang, Kanada, Norwegia, Taiwan, Malaysia, dan Singapura.

Mengikuti The 12thBCFC bukanlah hal yang mudah. Selain latihan intensif, PSM UIN Jakarta harus mencari dana untuk kebutuhan mereka di Korea. Salah satu anggota skuat, Delia Ulfah harus berjerih payah untuk bisa mengikuti The 12th BCFC. “Mulai dari live perform, mengamen, hingga sponsorship menjadi sumber pendanaan,” tuturnya, Kamis (3/11).

Demi menutupi kekurangan finansial PSM UIN Jakarta, Delia dan skuatnya mencari dana di kawasan Senayan dengan cara mengamen. Tak disangka, hasil kegiatan itu ternyata banyak membantu pendanaan mereka menuju Korea Selatan. Terbukti, lebih Rp.1 Juta mereka dapatkan dalam sekali mengamen.

Tak hanya itu, perihal administrasi menjadi masalah di akhir-akhir menuju keberangkatan mereka ke Korea. Visa yang mereka buat tak kunjung selesai dari waktu yang ditentukan, alhasil kegelisahan pun menyelimuti Delia dan anggota skuat lainnya. “Sempat berpikir berangkat atau tidak. Tapi alhamdulillah, semuanya dimudahkan,” terang Delia.

Selain itu, Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Ahmad Yani berujar terkait keikutsertaannya selama di Busan. Salah satu anggota dari skuat PSM UIN Jakarta ini sangat senang karena dapat memperkenalkan budaya-budaya lokal Indonesia di kancah internasional.

Ahmad pun menyadari tak semua orang dapat merasakan pengalaman yang ia alami. Baginya, menjadi perwakilan almamater merupakan kebanggaan tersendiri. “Bahagia sekali bisa mengharumkan UIN Jakarta di kancah internasional,” cetusnya, Kamis (3/11).

AM

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kabut Dana Remunerasi
Next post TABLOID EDISI 45