Menjawab Keruhnya Air Student Center

Menjawab Keruhnya Air Student Center

Read Time:2 Minute, 14 Second

Walau sudah dilakukan pembersihan toren, tetapi air kran Student Center tetap keruh karena masalah berasal dari sumber pengeboran airnya. Hal ini baru diketahui oleh teknisi UIN Jakarta setelah pengeboran selesai.

Air toilet dan tempat wudu Masjid Al Jami’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta tampak keruh, tetapi tidak berbau. Diketahui, hal ini terjadi menjelang pergantian tahun dan sejauh ini pihak kampus belum bersuara terkait masalah air.

Ketua Bidang Advokasi Lingkungan Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan-Kembara lnsani lbnu Battuttah (KMPLHK-Ranita), Feby Nur Evitasari mengatakan air di toilet Student Center (SC) dan tempat wudu sudah kotor sejak lama. Ranita juga turut mengampanyekan kebersihan melalui aksi nyata. “Aksi nyata seperti membersihkan toilet SC. Hal ini sebagai bentuk sindiran bahwa toilet ini kotor dan kenapa tidak ada respon dari pihak kampus?” ucapnya, Kamis (16/2).

Anggota UKM Kelompok Pecinta Alam (KPA) Arkadia, Wawas Arkan mengaku bahwa Arkadia sudah tidak pernah mengonsumsi air dari kran lagi, “Sejak airnya kotor, kami beralih pakai air galon untuk kebutuhan konsumsi,” ucapnya, Kamis (23/2).

Lanjut, petugas kebersihan SC, Andry menjelaskan bahwa keruhnya air SC disebabkan oleh perpindahan sumber air. “Karena sumber air di dekat Arkadia bermasalah, jadi buat sumber baru di dekat koperasi mahasiswa, tapi ternyata airnya keruh,” jelasnya, Kamis (16/2).

Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Ahmad Rodoni mengatakan, sudah sejak lama ada rencana untuk memakai jasa pihak ketiga atau outsourcing dalam perawatan SC. Namun, hal ini tidak bisa langsung terjadi karena ada beberapa tahapan yang harus dilalui. “Kampus kita kan negeri, beda dengan swasta. Jadi, dilihat dulu regulasi dan dananya dari kementerian,” ungkapnya, Jumat (17/2).

Ahmad Rodoni menegaskan bahwa tidak akan ada pungutan biaya dari mahasiswa untuk SC jika memakai jasa outsourcing. Ia juga mengatakan, para petugas kebersihan yang kini bekerja akan diserahkan ke pihak ketiga atau dipindahtugaskan ke tempat lain di UIN Jakarta. “Mereka punya keluarga, kita gak bisa sembarangan,” tambah Ahmad Rodoni, Jumat (17/2).

Institut mendapat kabar bahwa tempat penampungan air sudah dibersihkan dan dikuras tuntas. Hal ini dilaporkan oleh Ahmad Rodoni, pada Senin (20/2). Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh teknisi UIN Jakarta, Rizki Irawan bahwa toren air sudah dibersihkan. “Tanggal 18 Februari semuanya sudah dibersihkan, tapi kalau masih agak keruh memang dari sumbernya,” jelasnya, Kamis (23/2).

Rizki menambahkan, keruhnya air baru diketahui setelah pengeboran sumber air selesai pada akhir tahun lalu. “Keruhnya air baru ketahuan setelah pengeboran. Kami kurang tau penyebabnya. Kalau untuk pemberian penyaring, perlu persetujuan Rektor,” ucapnya.

Sementara Kepala Bagian Umum, Imam Tobroni belum memberikan respon atas permohonan wawancara yang Institut ajukan hingga berita ini diangkat. Terhitung sudah satu minggu permohonan diajukan melalui surat resmi dan pesan WhatsApp sejak Jumat (17/2). 

Reporter: NS

Editor: Febria Adha Larasati

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
100 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Perubahan Iklim Menghantam Para Nelayan Previous post Perubahan Iklim Menghantam Para Nelayan
Zoonosis Bukti Nyata dari Krisis Iklim Next post Zoonosis Bukti Nyata dari Krisis Iklim