Sadar Isu Kekerasan Berbasis Gender Melalui Literasi

Sadar Isu Kekerasan Berbasis Gender Melalui Literasi

Read Time:1 Minute, 51 Second
Sadar Isu Kekerasan Berbasis Gender Melalui Literasi

Merespon isu kekerasan gender, Program Studi (Prodi) Jurnalistik UIN Jakarta menyelenggarakan seminar Literasi anti Kekerasan atas Nama Agama. Hal ini sebagai langkah-langkah menyadarkan mahasiswa terkait urgensi kekerasan berbasis gender di kampus. 


Program studi (Prodi) Jurnalistik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, menyelenggarakan seminar “Literasi Anti Kekerasan atas Nama Agama di Perguruan Tinggi”. Seminar ini bertempat di Ruang Teater Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKom) UIN Jakarta, Selasa (24/10). 

Beberapa narasumber turut hadir dalam acara tersebut yaitu Wiwi Siti Sajaroh selaku Jaringan Ulama Perempuan serta ketua Pusat Studi Gender Anak (PSGA) UIN Jakarta. Lalu, Siti Napsiyah selaku Pengurus Satuan Tugas(SATGAS) Tindak Pidana Kekerasan Seksual Rumah, Ramah (ERTRI).

Tak hanya itu, Dekan FDIKom Gun Gun Heryanto serta Aby Gina Boang Manalu selaku Direktur Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan turut hadir sebagai narasumber. Seminar Literasi Anti Kekerasan atas Nama Agama di Perguruan Tinggi  menjadi kerja sama antara Prodi Jurnalistik dengan Kongres Ulama Indonesia (KUPI), Aman Indonesia dan Yayasan Jurnal Perempuan. 

Aby Gina Boang Manalu menjelaskan, kekerasan berbasis gender merupakan kekerasan yang terjadi sebab dominasi pada seseorang atas dasar jenis kelamin atau gender. Ia juga mengatakan, bentuk kekerasan seksual banyak motifnya seperti perbuatan merendahkan, melecehkan fungsi tubuh atau reproduksi seseorang sehingga berakibat mengalami penderitaan psikis atau fisik. 

Lanjut Aby, peran aktivisme gender, media di kampus dalam menggebrak keadilan gender serta menyadarkan publik, civitas academica. “Media punya peran dalam mengarusutamakan pemberitaan berperspektif gender,” katanya Selasa (24/10). 

Ketua Pelaksana, Bintan mengatakan acara ini merupakan upaya menciptakan ruang aman dari kekerasan seksual serta menciptakan pemikiran berkeadilan gender bagi mahasiswa. Ia pun menjelaskan, tujuan seminar yaitu untuk menguatkan literasi mahasiswa dan penggunaan media sosial dalam menguatkan isu kekerasan berbasis gender. 

Selain itu, lanjut Bintan, acara ini memberikan perspektif mahasiswa akan peran jurnalistik dalam mendukung pengarusutamaan gender melalui penulisan. “Apalagi pada perspektif mahasiswa Prodi Jurnalistik dalam kepenulisan berkeadilan gender,” jelasnya,  Rabu (24/10). 

Muhammad Fahrudin Mahasiswa Jurnalistik mengapresiasi acara seminar ini dengan baik. Menurutnya materi pencegahan kekerasan seksual dalam kampus serta menjadi wawasan dan edukasi bagi para mahasiswa untuk isu kekerasan seksual berbasis gender. “Acaranya cukup baik dalam mengedukasi saya dan teman-teman,” ucap Fahrudin, Rabu (25/10). 

Reporter: Della Syawliyah

Editor: Muhammad Naufal Waliyyuddin

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Edukasi Mahasiswa terkait Pentingnya Kesehatan Mental Previous post Edukasi Mahasiswa terkait Pentingnya Kesehatan Mental
Pelaku Kekerasan: Anak, Hukuman, dan Penyelesaian Next post Pelaku Kekerasan: Anak, Hukuman, dan Penyelesaian