Minimnya fasilitas pada Gedung PPG mempersulit mahasiswa untuk mengaktifkan LSO di gedung tersebut. Hal ini menimbulkan keluh kesah dari para mahasiswa, khususnya mahasiswa semester awal.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) memiliki 13 Program Studi (Prodi), empat di antaranya berlokasi di Gedung Program Profesi Guru (PPG) Sawangan. Terdapat kesenjangan antara dua kampus tersebut, salah satunya perbedaan suasana dan fasilitas di PPG yang dianggap kurang memadai. Hal tersebut menimbulkan keluhan dari sebagian mahasiswa, khususnya terkait ketidakaktifan kegiatan Lembaga Semi Otonom (LSO) di gedung tersebut.
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan, Nurhaida Hafni mengungkapkan keluh kesahnya terkait suasana Kampus PPG yang sepi. Menurutnya, keseharian di Kampus PPG didominasi oleh kegiatan perkuliahan saja. “Sepi dan sunyi seperti tidak berpenghuni, dari luar tampak seperti gedung kosong,” ujar Hafni, Selasa (31/10).
Lanjut, Hafni mengatakan, Kampus PPG pernah terasa ramai ketika Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2022. Ia melanjutkan, hal itu berbeda dengan PBAK 2023 yang tidak lagi berlangsung di Gedung PPG. “Harapannya LSO juga berkegiatan di PPG untuk meminimalisir pengeluaran menuju Kampus Ciputat,” katanya.
Pendiri Sawanganisme, Arya Mubarak mengaku sering mendapat keluhan dari mahasiswa semester satu dan tiga mengenai kegiatan LSO yang terhalang jarak. Terkait hal itu, Arya berpandangan bahwa Mahasiswa Tarbiyah terbagi menjadi dua yaitu Ciputat dan PPG, akan tetapi kegiatan hanya berfokus di Ciputat saja.
Lanjut, Arya mengusulkan, latihan LSO sebaiknya dijadwalkan ke PPG setiap bulannya agar mahasiswa di sana dapat merasakan keaktifan gedung tersebut. Ia mengatakan, sudah ada rencana yang disusun untuk mengaktifkan LSO di PPG, rencana tersebut akan dijalankan dalam satu minggu ke depan. “Rencana yang dibuat oleh Komunitas Sawanganisme bertujuan membuat PPG lebih berwarna,” katanya.
Ketua LSO Pojok Seni Tarbiyah (Postar), Dharma Bintang Aditya mengatakan, kegiatan organisasinya tidak hanya berlangsung di Kampus Ciputat saja. “Postar pernah berkunjung untuk melakukan kegiatan di PPG, ketika PBAK tahun 2022,” Senin (30/10).
Lanjut, Bintang mengatakan, ke depannya Postar tidak memungkinkan untuk terbagi dua pada Gedung Kampus Ciputat dan PPG. “Fasilitas yang tidak disediakan pada Gedung PPG membuat Postar kesulitan untuk melakukan latihan di sana,” katanya.
Wakil Dekan (Wadek) Kemahasiswaan FITK, Salamah Agung menjelaskan, Kampus PPG memiliki potensi besar untuk mengaktifkan kegiatan LSO mengingat ketersediaan tempat dan ruangan cukup memadai. Namun anggaran yang kecil membuat fasilitas di Gedung PPG kurang, terangnya, sehingga masalah ini masih dicarikan solusinya oleh dekanat.
Berdasarkan data kemahasiswaan, Salamah mengatakan, Mahasiswa FITK kurang aktif berpartisipasi dalam kegiatan. Ia juga mengatakan bahwa pihak dekanat sangat memikirkan Mahasiswa PPG dan berpesan agar mahasiswa mengadakan kegiatan-kegiatan menarik di gedung tersebut. “Upaya yang akan dilakukan pihak dekanat ialah mengembangkan LSO baru yang nantinya bertempat di Gedung PPG,” tutur Salamah, Kamis (2/11).
Terkait ketidakaktifan LSO di kampus tersebut, Ia berencana mengajak Postar untuk melakukan kegiatan secara bergantian di Kampus Ciputat dan Kampus PPG. Di sisi lain, hal itu masih dipertimbangkan sebab tidak memungkinkan jika Postar membawa pulang pergi perlengkapannya. “Harapannya ketika LSO baru ditempatkan pada Gedung PPG, mahasiswa dapat berpartisipasi aktif pada kegiatan yang dibuat,” tegasnya.
Reporter: NS
Editor: Shaumi Diah Chairani