Mahasiswa Harapkan Fasilitas Penyeberangan Aman

Mahasiswa Harapkan Fasilitas Penyeberangan Aman

Read Time:2 Minute, 47 Second
Mahasiswa Harapkan Fasilitas Penyeberangan Aman

JPO menjadi fasilitas penting bagi mahasiswa untuk menyebrang. Jauhnya letak JPO membuat berbagai mahasiswa UIN Jakarta mengeluh.


Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) terletak di Ciputat, Jalan Juanda berjarak sekitar 300 meter dari pintu keluar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan pantauan Institut, banyak mahasiswa UIN Jakarta yang mengeluhkan lokasi JPO terlalu jauh dari depan kampus satu. 

Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar mengungkapkan, ia memahami pentingnya fungsi JPO sebagai infrastruktur mahasiswa dan warga sekitar kampus. Ia juga mengaku perlu adanya JPO untuk mempermudah penyeberangan mahasiswa. “Saya berharap otoritas terkait bisa menangkap kebutuhan infrastruktur penyeberangan yang memadai,” ungkapnya, Selasa (19/12).

Lanjut, Asep mengatakan ia telah mengadakan kunjungan ke Walikota Tangerang Selatan—Benyamin Davnie pada Selasa (11/4) silam. Pertemuan tersebut membahas usulan pembuatan infrastruktur penyeberangan jalan yang memadai di sekitar kampus satu. “Alhamdulillah, Benyamin menerima dengan baik kunjungan kami, termasuk berbagai usulan yang disampaikan,” kata Asep.

Asep menuturkan, Jalan Juanda merupakan bagian dari jalan nasional. Pembuatan infrastruktur penyeberangan jalan bukan hanya tanggung jawab Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, tetapi juga Kementerian Pekerjaan Umum (PU). “Tentu hal ini memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan kementerian terkait,” tuturnya.

Dalam hal ini, Asep menegaskan UIN Jakarta akan terus berkomunikasi dengan walikota,  Kementerian PU dan otoritas terkait. Sehingga bisa menyediakan infrastruktur penyeberangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat dan civitas academica kampus. “UIN Jakarta siap menyediakan lampu setopan (lampu merah) guna mendukung penyeberangan para pejalan kaki,” tegasnya.

Pakar Bidang Arsitektur Universitas Pancasila, Ramadhani Isna menyebutkan, JPO seharusnya berada di pusat mobilitas atau yang memudahkan pejalan kaki. “Karena pada dasarnya, saat berjalan kaki manusia cenderung mencari jalan yang terpendek,” tutur Ramadhani, Sabtu (4/11).

JPO diperlukan untuk  mengutamakan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan, tutur Ramdhani, khususnya anak-anak dan usia lanjut. “Saat malam jalanan harus terang, menggunakan material yang aman, ketinggian tangganya harus sesuai, dan design yang menarik,” tuturnya.

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Jurnalistik, Aura Fayza menyayangkan lokasi JPO yang saat ini kurang strategis dan jarang dimanfaatkan. Sehingga mahasiswa lebih memilih menyebrang di depan kampus UIN atau Rumah Sakit Hidayatullah. “Lokasi JPO jauh dari gerbang kampus dan memakan waktu, jadi lebih memilih nyebrang depan RS,” ucapnya, Senin (30/10).

Lanjut, ia berharap tersedianya JPO yang lebih dekat dan aman dari kampus satu terutama untuk mahasiswa. “Karena, zebra cross kurang efektif, apalagi kendaraan di Ciputat ngebut-ngebut,” pungkasnya.

Setara dengan Fayza, Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Nadhira Az’zahra mengeluhkan lokasi JPO yang jauh dengan pemberhentian transportasi umum TransJakarta. Sehingga  memerlukan waktu untuk berjalan menuju JPO.

Nadhira berharap, pihak kampus dan pemerintah bisa kerja sama untuk menyediakan JPO yang mudah diakses dan mengutamakan keselamatan pejalan kaki. “Menurut saya bisa membuat perencanaan yang matang dan partisipasi aktif dari pihak kampus maupun pemerintah,” kata Nadhira, Senin (1/1).

Selaras dengan keduanya, Mahasiswa Prodi Jurnalistik, Nadiah menyayangkan pemanfaatan JPO yang tidak maksimal karena lokasinya yang cukup jauh. Meskipun saat ini sudah ada zebra cross, namun ia merasa khawatir ketika menyebrang karena kondisi kendaraan yang selalu ramai. “Kalau harus jalan menuju JPO memakan waktu yang cukup lama,” ujarnya, Senin (1/1). 

Menurut Nadiah, pihak kampus harus mengetahui keluhan mahasiswa terkait fasilitas penyeberangan. Sehingga pihak kampus bisa kerja sama dengan otoritas terkait untuk menyediakan JPO yang strategis dan lebih dekat dengan pemberhentian transportasi umum. “Yang penting JPO bisa mempermudah dan mengutamakan keselamatan bagi mahasiswa,” pungkasnya.

Reporter : MSA

Editor : Shintia Rahayu Safitri

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
100 %
Gong Si Bolong Warisan Seni Tanah Baru Previous post Gong Si Bolong Warisan Seni Tanah Baru
Demi Temu, Rela Bertamu Next post Demi Temu, Rela Bertamu