Nuraini
Read Time:2 Minute, 28 Second
Mesin jual otomatis terdapat dibeberapa fakultas UIN Jakarta. Hadirnya mesin ini diharapkan mempermudah mahasiswa mendapatkan makanan dan minuman.
Pesatnya perkembangan teknologi menjadi ladang usaha bagi sebagian pengusaha negeri ini. Bahkan tak ketinggalan lembaga pendidikan pun menjadi sasaran pasar usaha, misalnya saja di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Akhir-akhir ini terdapat sebuah mesin jual otomatis di beberapa fakultas di UIN Jakarta, seperti Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan Fakultas Adab dan Humaniora.
Mesin canggih ini menjual beberapa jenis minuman dan makanan ringan. Cukup mudah untuk mengoperasikannya, hanya dengam memasukkan uang sejumlah harga barang mahasiswa mendapatkan makanan dan minuman yang diinginkan.
Keberadaan mesin pintar ini pun mendapat respon positif dari beberapa mahasiswa UIN Jakarta, Intania Maharani Tri Purnomo misalnya. Salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia ini mengaku merasa terbantu dengan adanya mesin jual ini. Menurutnya mahasiswa tak perlu butuh waktu lama untuk sekadar menghilangkan dahaga.
Tania bercerita Ia lebih memilih membeli minuman di mesin jual otomatis yang terletak persis di pintu lobby utama FITK. Meskipun harga yang tertera di mesin jual otomatis berbeda dengan harga jual di pasar. “Karena seperti mesin jual otomatis yang ada di luar negeri. Mungkin itu alasan harganya lebih tinggi,” ujarnya, Jumat (9/3).
Hal serupa juga dirasakan Zahra Amelia yang juga mahasiswi FITK. Setelah selesai dari mata kuliah Kapita Selekta Matematika, Zahra memilih membeli sebuah minuman melalui mesin jual otomatis tersebut. Ia menilai jarak yang lebih dekat menjadi pertimbangannya untuk ikut menikmati keberadaan mesin canggih tersebut. “Cukup jauh kalau harus ke penjual makanan” ujarnya, saat ditemui di samping gedung rektorat, Jumat (9/3).
Menurut Zahra, harga yang tertera di mesin jual otomatis masih terjangkau. Sehingga Zahra membeli sebuah minuman dengan harga Rp5000. Tak hanya itu, yang membuat mahasiswi semester ini tertarik membeli minuman ini. “Pengoperasian mesinnya pun praktis,” tambahnya, Jumat (9/3).
Merasa penasaran membuat salah satu mahasiswa fakultas Ilmu Kesehatan Muhammad Tijar Gifari pun mencoba mengoperasikan mesin modern yang berada di lantai dua gedung Fakultas Ilmu Kesehatan. Ia membeli sebuah membeli minuman minuman kaleng seharga Rp10000 sebelum masuk ke dalam kelas. “Sebenarnya mau mencoba aja,” terangnya saat di temui ruang kelas, Jumat (9/3).
Di sisi lain, Ketua Lingkar Studi Ekonomi Syariah (Lisensi) periode 2018-2019 Sandi Darus Salam menilai adanya mesin tersebut mengakibatkan adanya persaingan dengan pedagang konvensional. “persaingan antar perdagang semakin ketat,” ujarnya, Jumat (9/3). Lebih lanjut, Sandi pun tak memungkiri keberadaan mesin jual otomatis dapat mempermudah mahasiswa mendapatkan minuman maupun makanan.
Menurut salah satu Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Jakarta Mayfalinda Fatra, mesin tersebut milik Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) Mark Dynamics Indonesia (MDI) yang menjalin kerja sama dengan DWP. “PT MDI membayar biaya listrik sebesar Rp250.000 kepada UIN Jakarta,” terangnya saat ditemui di gedung Syahida Inn UIN Jakarta, Kamis (22/3).
Menanggapi keberadaan mesin keluaran Jepang tesebut, Kepala Bagian (Kabag) Umum, Encep Dimyati mengatakan adanya mesin jual otomatis itu akan memudahkan mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa tak perlu lagi berjalan jauh untuk sekadar membeli makanan maupun minuman.
Average Rating