Milad LDK Sebagai Refleksi

Read Time:2 Minute, 10 Second

Setiap melakukan sesuatu pantasnya refleksi terhadap apa yang sudah dilakukan, begitupun Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid. Dalam menyambut dies natalis ke-22 tahun pada 28 Mei 2018 mendatang, LDK Syahid menggelar acara bertajuk Syahid Expo bertempat di Masjid Student Center (SC) lantai 2 pada Selasa, 15 Mei 2018. Pelbagai perlombaan turut memeriahkan rangkaian acara tersebut, Syahid Expo itu sendiri merupakan puncak sekaligus penutup acara.

Syahid Expo kali ini bertemakan “Menjalin Ukhuwah,” dengan maksud sebagai cerminan kegiatan yang sedang berlangsung. Menurut Ketua Pelaksana Heri Setiawan, tema ini sebagai tujuan untuk mewadahi fakultas agar saling memperkuat ukhuwah melalui rangkaian acara yang diadakan LDK pusat. “Banyaknya anggota di setiap fakultas menjadi sulit untuk saling mengenal, adanya kegiatan ini diharapkan ukhuwahnya dapat terjalin,” ungkap Heri, Selasa (15/5).

Melalui acara ini, LDK Syahid juga menghadirkan pembicara dari Ketua LDK lintas angkatan. Salah satunya Rofiq Nawawi dari Ketua LDK Syahid 2015, ia didaulat memberikan materi tentang refleksi dan pencapaian LDK Syahid dari masa ke masa. Rofiq menegaskan pencapaian prestasi LDK Syahid tercapai  karena kerjasama dengan menjunjung tinggi kekuatan silaturahim.

Ada cerita menarik dari Rofiq, ia mengakui bahwa selama 19 tahun LDK Syahid menjadi organisasi intra kampus yang tidak pernah menggunakan Auditorium Harun Nasution dalam kegiatannya. Namun sejarah berubah, dengan kekuatan silaturahim antara Rofiq dan Wakil Rektor, LDK Syahid dapat menggunakan Auditorium Harun Nasution. “Menggunakan Auditorium sebagai hal biasa di angkatan 2015,” tegas Rofiq, Selasa (15/5).

Salah satu pencapaian lainnya adalah kegiatan Syahid Expo, acara ini juga dicetuskan oleh angkatan Rofiq. Di dalamnya ada perlombaan internal antara lain Muhasabaqoh Hifdzil Qur’an, Eat Bulaga, Rangking 1, Futsal, Karikatur, Nasyid, dan Tumpeng. Perlombaan itu diikuti oleh LDK tingkat fakultas sebagai bentuk milad LDK. Tujuannya sederhana yaitu mempersatukan LDK Fakultas dan LDK Pusat.

Sebagai Ketua LDK Syahid tahun 2014 Widi Widagdo juga menceritakan kecintaanya terhadap LDK patut dipertanyakan tatkala tidak mengetahui kapan organisasi ini berdiri. Dengan acara ini LDK Syahid memberi pandangan di luar anak LDK bahwa dakwah sebenarnya menyenangkan, tidak berat seperti apa yang dipikirkan. Widi lantang menegaskan, bahwa dakwah tidak harus ke Palestina melawan Israel, dengan cara apapun bisa berdakwah.

Nur Aisyah Firdausi dari Bimbingan Penyuluhan Islam turut angkat bicara perihal kesan semangatnya makin berkobar pasca mengikuti acara Syahid Expo. Banyak solusi yang didapatkan ketika mengikuti tersebut, terutama niat dalam hati untuk berdakwah. “Dengan ada niat pasti semuanya bisa terencana,” tambah Aisyah, Selasa (15/5).

Peserta lain Rizka Fadilah juga mengaku banyak pengetahuan yang didapatkan melalui Syahid Expo tersebut, salah satunya tentang dunia LDK. Pengalaman yang diceritakan Ketua LDK lintas generasi bisa menjadi pembelajaran. “Sulitnya berdakwah dengan solusi yang dialami bisa menjadi contoh,” ujar Rizka, Selasa (15/5).

RH

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kupas Media Bercorak Agama
Next post Mahasiswa dan Buku Bajakan