Membingkai Peristiwa Lewat Lensa

Read Time:1 Minute, 48 Second

Sejumlah polisi bersiaga dengan menggunakan perisai sebagai pelindung. Semua polisi menggunakan perisai untuk menutupi wajah mereka. Di depan polisi, puluhan mahasiswa semakin mendekati mereka. Namun, salah satu dari polisi tersebut mengintip dari balik perisaianyanya, menandakan ia tak gentar dan sudah sangat siaga untuk meredam kemarahan mahasiswa.

Sikap siaga seorang polisi itulah yang ingin ditunjukkan oleh Ardiansyah Pratama mahasiswa semester enam jurusan jurnalistik dalam fotonya. Foto yang diambil ketika demonstrasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)  itu berhasil terpilih menjadi sampul foto dalam pameran karya mahasiswa Jurnalistik angkatan 2010.

Pameran foto mahasiswa Jurnalistik selalu diadakan setiap tahun. Sebagai hasil dari pelajaran yang sudah didapatkan selama satu semester dalam mata kuliah fotografi. Ardiansyah tak menyangka fotonya akan terpilih, karena ia mengaku terlambat menyerahkan foto tersebut kepada dosen fotografi, Rasdian A. Vadin untuk tahap kurasi (pemilihan).

Pameran yang diadakan mahasiswa Jurnalistik 2010 ini menyajikan beragam jenis foto, tidak hanya terpaku pada satu jenis. Sehingga, pengunjung dapat melihat berbagai foto dengan cerita yang beragam, sesuai dengan tema yang diusung pameran kali ini, Netra X.

Hal itulah yang membuat pameran kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. Seperti yang dikatakan ketua panitia, M. Hendartyo Hanggi W, Netra yang berasal dari bahasa sansekerta berarti mata. Sedangkan X merupakan angkatan Jurnalistik 2010. “Jadi Netra X itu, mata 2010,” jelasnya, Selasa (2/7).

Ia menambahkan, apa yang dilihat mata menimbulkan makna yang berbeda. “Netra adalah tema besar kita. Jadi bebas ingin menggambarkan  seperti apa makna netra tersebut, dalam sebuah foto,” ujar pria yang akrab dipanggil Tyo.

Pameran tersebut berhasil menarik ratusan pengunjung di hari pembukaan. Sayangnya, banyak mahasiswa Jurnalistik yang tidak berpartisipasi dalam pameran tahunan tersebut. Menurut Tyo, mereka yang tidak ikut kurang percaya diri dengan hasil karyanya. “Kita udah tanyain tapi memang nggak bisa ikut bareng kita” katanya.

Hal ini dibenarkan oleh salah satu mahasiswa yang tidak mengikuti pameran tersebut, Imam Furqoni. Imam mengaku tidak siap mengikuti pameran tersebut. “Gue belum nemu foto yang pas buat dipamerin,” ujarnya, Kamis (4/7).

Meski begitu, Tyo bersyukur acara tersebut dapat terlaksana. Padahal, pameran ini hanya dipersiapkan selama dua minggu.  “Kayak kerja rodi deh. Tapi alhamdulillah  ini semua bisa terlaksana karena semangat dari teman-teman,” ujarnya. (Karlia Zainul)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Menggali Potensi dengan Berwirausaha
Next post Memotret dengan Rasa Pengaruhi Visual Pembaca