Mahasiswa Harus Berpikir Kreatif

Read Time:1 Minute, 19 Second
Sebagian masyarakat menilai, ilmu ekonomi tidak berkembang bagi umat islam. padahal, jika ditilik dalam sejarah, agama islam yang mengajarkan ilmu tentang kewirausahaan.

Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Dewan Pasar Ekonomi Syariah Indonesia, Aris Mufti dalam seminar nasional yang bertajuk Membangun Pendidikan Era MEA melalui Entrepreunership di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta, Rabu (13/5). Acara ini juga sekaligus merupakan pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Mahasiswa Manajemen Pendidikan/ Administrasi Pendidikan Seluruh Indonesia.

Aris menuturkan, pemimpin umat islam, yakni Nabi Muhammad telah menjadi contoh bagi umat dalam membangun jiwa entrepreneurship. Semasa hidupnya, beliau tidak pernah lepas dalam menekuni bisnis.

Aris melanjutkan, Nabi Muhammad memiliki sifat yang patut dicontoh oleh para wirausahawan muda saat ini. Fathanah, Amanah, Shiddiq, dan Tablighmerupakan sifat yang dimilikinya. “Karena itu, umat islam harus mencontohnya,” kata Aris.

Dengan dibukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), mahasiswa harus siap dalam menghadapi persaingan yang bersifat global. Menurut Aris, dengan memahami karakteristik diri dan berpikir kreatif, mahasiswa dapat membuat usaha yang dimilikinya berkembang.

Lain Aris lain pula Reni. Anggota Komisi 10 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Reni Marlinawaty memaparkan, Indonesia sedang berada di tahap persiapan demi menghadapi MEA. “Tertinggal jauh dengan negara Singapura, Thailand dan Malaysia,” tegas Reni.

Belum siapnya Indonesia menghadapi MEA dapat dilihat dari berbagai indikasi. Reni mencontohkan, di bidang pendidikan, dahulu banyak mahasiswa asing yang belajar di Indonesia namun kini sebaliknya. Tidak hanya itu, lulusan di Indonesia saat ini hanya difokuskan untuk menjadi tenaga kerja saja.

Sebagai ketua pelaksana Membangun Pendidikan Era MEA melalui Enterpreunership Ismail Akbar mengatakan, perekonomian negara yang bagus akan berdampak positif terhadap pendidikan. “Keduanya itu saling berkesinambungan,” tutup Akbar.

Rizky Rakhmansyah

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Menjaga Calung Indonesia
Next post Minimnya Antusias Kritik Mahasiswa