Kalang: Berbagi Cita dengan Anak Yatim Piatu

Read Time:2 Minute, 5 Second


Beberapa anak terlahir sebagai yatim piatu dengan ekonomi yang kurang mampu. Sehingga banyak dari mereka tidak memiliki cita-cita. Hal ini menjadi alasan bagi Adinda Mutiara Kasih, Fadhillah Rahma Karim, dan Astriana mendirikan komunitas Kaki Langit (Kalang).

Komunitas Kalang berdiri pada tanggal 25 Maret, bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan, terutama pada sektor pendidikan anak-anak yang tinggal di panti asuhan. “Kami belum dapat memberikan bantuan dalam bentuk material tetapi kami berusaha mendukung mereka agar tidak putus sekolah,” ujar Fadhillah, Senin (1/6).

Komunitas yang beranggotakan 39 orang ini, terdiri dari mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian dan Bogor (IPB), dan Universitas Pancasila (UP). “Berdirinya komunitas ini mendapatkan respon positif dari mahasiswa. Terbukti dari anggota Kalang tak berasal dari UIN saja,” kata Fadhillah.
Selama tiga bulan berdiri, Kalang mengadakan beberapa kegiatan guna meningkatkan minat belajar bagi anak-anak panti asuhan. Sebagai acara perdana, Kalang menyelenggarakan kegiatan pengenalan profesi di Panti Amal Wanita, Ciputat pada 29 Maret 2015. 

Salah satu anggota Kalang, Adinda Mutiara Kasih mengatakan, kegiatan pengenalan profesi dipilih karena melihat banyaknya anak di panti asuhan belum memiliki cita-cita. “Kami mengharapkan melalui pengenalan profesi sejak dini, mereka dapat memiliki sebuah cita-cita. Sehingga arah pendidikan yang mereka tempuh menjadi lebih pasti,” ungkap Adinda, Senin (1/6). 

Kalang memiliki cara tersendiri untuk mengenalkan berbagai jenis profesi kepada anak-anak panti. Salah satunya melalui video beragam profesi, miniatur gambar profesi, dan permainan edukasi. Selain itu melalui permainan barbie, pementasan drama, dan kegiatan membuat roti lapis, guna memotivasi anak panti agar memiliki cita-cita.

Tidak berhenti di situ, dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kalang juga mengumpulkan berbagai macam buku seperti buku pelajaran dan buku bacaan. Dari aksi tersebut, Kalang berhasil mengumpulkan buku sekitar 350 buah.

Kalang menyumbangkan 220 buku ke rumah singgah yang berlokasi di TB Simatupang dan sisanya akan disalurkan pada program perpustakaan mini. Pada 31 Mei lalu, Kalang kembali mengenalkan profesi kepada anak-anak di Panti Daarul Ulum, Pondok Cabe.

           
Komunitas ini juga berencana mengadakan acara seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) namun dalam skala kecil. “Januari mendatang, kami akan mengadakan acara dengan tujuan  memberdayakan anak-anak yang berada di daerah Indramayu. Jadi modelnya seperti mini KKN,” pungkas Adinda.

Kini, Kalang sedang mempersiapkan program pembinaan panti berupa pembangunan perpustakaan mini. “Pada perpustakaan mini, anggota Kalang akan kembali  menyumbangkan buku pelajaran dan bacaan untuk adik-adik panti beserta dengan lemari bukunya,” ungkap Fadhillah. 

RI

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Cermin Pendidikan Masa Kini
Next post Sikap Keagamaan yang Kaku Mengandung Kekerasan dalam Tindakan