Lemahnya Rupiah Perburuk Ekonomi Indonesia

Read Time:1 Minute, 11 Second

Melemahnya rupiah atas dolar Amerika Serikat telah memperburuk perekonomian di dalam negeri. Naiknya harga dolar  juga berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan  melambungnya harga bahan pokok.


Hal tersebut diutarakan oleh Jeanita Inayah selaku Ketua Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) dalam aksi yang bertajuk “Dolar Melambung Tinggi Stop Ketergantungan Terhadap Asing” di depan halte Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif  Hidayatullah Jakarta, Jumat (4/9).

Jeani mengatakan, aksi ini bertujuan untuk menekan pemerintah agar lebih cepat dalam menangani masalah kenaikan dolar. Selain itu, aksi ini menuntut pemerintah agar tidak bergantung kepada negara asing dalam bidang ekonomi. ”Jika masih bergantung, berarti negara kita belum merdeka sepenuhnya,” ujarnya usai berorasi.

Senada dengan Jeani, koordinator aksi Muftie Arief menyatakan, dolar semakin melambung karena Indonesia masih mengimpor bahan-bahan pokok dari negara asing. Padahal, sumber daya alam yang ada di Indonesia belum dimaksimalkan fungsinya. “Kualitas bahan pokok kita sama bagus dengan negara pengimpor,” jelasnya, Jumat (4/9).

Dengan adanya aksi tersebut, Arief berharap, perekonomian Indonesia kembali membaik dan jumlah pengangguran semakin berkurang. “Mahasiswa sebagai agen perubahan harus ikut menyuarakan aspirasi rakyat. Kalau bukan mahasiswa siapa lagi yang akan membela rakyat?” tuturnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Rifka Indi menanggapi aksi ini dengan positif. Menurutnya, dengan adanya aksi ini berarti banyak mahasiswa yang peduli terhadap keadaan ekonomi Indonesia. “Tapi sayangnya dari aksi tersebut menyebabkan kemacetan di jalan depan UIN Jakarta,” katanya, Sabtu (5/9).

YZ

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post INSTITUT NEWSLETTER OPAK 2015
Next post Junjung Solidaritas untuk Perempuan Berhijab