Read Time:2 Minute, 44 Second
|
Pelepasan peserta KKN UIN Jakarta yang dihadiri Rektor di lapangan Student Center, Senin, (25/7). Pelaksanaan KKN yaitu selama sebulan di sejumlah lokasi terpilih diantaranya, Bogor, Tangerang dan Tangerang Selatan.
|
Kuliah Kerja Nyata (KKN), kegiatan tahunan ini dilakukan oleh mahasiswa/i pada tingkat tiga di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Selain kegiatan rutin sekaligus mata kuliah wajib sebagian mahasiswa di hampir semua jurusan kampus ini.
Ada beberapa jurusan yang mencukupkan dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ataupun magang serta berbagai nama lainnya yang menyerupai kegiatan ini. Bahasanya, semua mahasiswa harus terjun di masyarakat dengan mempraktikkan ilmu, yang didapat di bangku kuliah. Walaupun, tak sedikit pula beberapa jurusan yang mewajibkan mahasiswanya melaksanakan PKL dan KKN di tahun yang sama.
Entah dibilang beruntung atau tidak, penyelenggaraan KKN tahun ini semua telah diatur oleh lembaga yang terkait yaitu Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Baik dari anggota kelompok, dosen pembimbing, sampai lokasi pelaksanaan KKN. Tak terkecuali jumlah dana yang turun ke masing-masing kelompok.
Pada awalnya mengetahui segalanya telah diatur memunculkan kekhawatiran tersendiri. Menghilangkan upaya para mahasiswa yang mencari teman KKN-nya lewat brosur di sejumlah wilayah kampus bahkan melalui media sosial. Merupakan fenomena dari tahun ke tahun saat menjelang waktu KKN.
Mulai pelaksanaan KKN, semua peserta tiba di lokasi yang telah ditentukan. Banyak wilayah yang bisa dibilang layak menjadi lokasi KKN mulai dari kondisi wilayah yang sulit mendapatkan air bersih karena wilayahnya dekat laut misalnya. Ataupun tidak terjangkau oleh signal karena terpencilnya lokasi KKN. Tak sedikit mahasiswa/i yang mengeluh akan kondisi tersebut di mana untuk menemukan minimarket saja sulit.
Lain halnya dengan peserta KKN yang lokasinya tak jauh dengan pusat perbelanjaan (Mall). Alhasil menjadi tantangan tersendiri bagi peserta bagaimana memberdayakan masyarakat di tengah kualitas masyarakat yang notabenenya telah modern. Walaupun bonusnya bisa pulang kapan saja sekaligus posting di media sosial dan membuat gigit jari peserta KKN lainnya.
Selain itu KKN dinilai sejumlah mahasiswa menjadi hal yang menyenangkan bahkan bisa disebut liburan. Bagaimana tidak sejumlah tempat wisata setempat menjadi populer berkat postingan peserta KKN contohnya Danau Biru di Cisoka yang mendadak hit ini. Seolah tak mau kalah banyak yang sengaja mencari tempat wisata apik di daerahnya. Positif perihal tersebut digunakan untuk mengenalkan wisata alam yang jarang diketahui oleh masyarakat.
Berbagai hal dirasakan saat KKN berlangsung tak luput akan tujuan utama dilakukannya kegiatan ini. Yaitu memberdayakan masyarakat di lokasi tersebut hingga nantinya mampu memberikan nilai lebih di masa yang akan datang. Walaupun tak sedikit masyarakat di lokasi KKN menargetkan bahkan memanfaatkan peserta KKN yang datang di lokasinya. Hal ini terjadi di sejumlah desa yang setiap tahunnya menjadi lokasi KKN. Peserta KKN ibarat sinterklas yang datang bagi-bagi hadiah tanpa peduli tujuan mulia KKN tersebut.
Terkait pro dan kontra yang mencuat perihal kegiatan KKN ini diharapkan ke depan peserta yang akan melaksanakan KKN tahu persis keberadaannya sebagai mahasiswa. Yang sudah kita ketahui bersama dalam tri dharma perguruan tinggi poin ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat. Jelas memaknainya bahwa peran tersebut bukan hanya dibebankan pada mahasiswa semata melainkan semua civitas yang memiliki porsi masing-masing.
Harapan ke depan lokasi KKN menjadi desa binaan mahasiswa bahkan dosen yang terlibat sebagai dosen pembimbing. Tidak lepas hanya sebulan mengikuti jadwal pelaksanaan KKN. Akan tetapi terus menjadi perhatian civitas akademika agar menorehkan kerja nyata sesuai dengan kepanjangan dari akronim KKN.
*Penulis adalah mahasiswi FISIP UIN Jakarta
Happy
0
0 %
Sad
0
0 %
Excited
0
0 %
Sleepy
0
0 %
Angry
0
0 %
Surprise
0
0 %
Average Rating