Read Time:2 Minute, 23 Second
Bermula dari dua orang sahabat bernama Hani dan Nia yang memiliki hobi mengumpulkan uang koin. Lalu, Hani dan Nia berniat untuk menjadikan hobinya mengumpulkan koin ini sebagai sebuah gerakan. Oleh karena itu, mereka mempunyai inisitif untuk membantu pendidikan di Indonesia. Maka terbentuklah komunitas Coin a Chance atau yang biasa disebut komunitas CAC.
Komunitas CAC merupakan sebuah komunitas yang mengumpulkan uang koin. Koin tersebut diberikan kepada anak-anak kurang mampu dan putus sekolah. Seperti halnya membiayai Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), buku, seragam, sepatu, hingga tas sekolah. Komunitas ini akan membiayai sekolah anak-anak yang kurang mampu dari Sekolah Dasar (SD) hingga tamat sekolah.
Komunitas yang telah berdiri sejak 2008 ini telah memiliki delapan cabang di Indonesia yaitu Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Palu, Medan, Semarang. Kini, jumlah anggota Komunitas CAC di seluruh Indonesia telah mencapai 500 orang. Selain itu, komunitas CAC cabang Jakarta memiliki adik asuh sebanyak 35 orang. Di mana sudah ada sekitar delapan adik asuh yang telah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada tahun pertama didirikannya komunitas CAC, rupanya banyak mengalami kendala. Salah satunya yaitu masyarakat yang meremehkan kegiatan sosial dari komunitas ini. Namun lambat laun, komunitas CAC mendapat sambutan baik dari masyarakat luas. Seperti pujian dari kepala sekolah yang menganggap CAC ini sangat membantu anak-anak yang kurang mampu.
Coin a Chance sendiri memiliki makna yang luas. Kata Coin disini karena sering kali koin dianggap remeh dan dipandang sebelah mata. “Dimana ketika ada yang melihat uang koin Rp 100 perak tidak ingin mengambilnya,” ujar pengurus komunitas CAC Anisa saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/9). Lalu kata a Chance yang berarti sebuah kesempatan. Maksud dari komunitas ini memberikan nama Coin a Chance” adalah memberikan kesempatan kepada anak-anak yan kurang mampu untuk dapat sekolah kembali dengan koin-koin yang telah dikumpulkan.
Untuk menjadi anggota dari komunitas CAC pun cukup mudah. Hanya dengan menyumbangkan uang koin mulai dari Rp 100 perak pun sudah dianggap menjadi anggota. Mereka yang menyumbangkan koin-koin biasa disebut sebagai coiners. Koin-koin yang mereka dapatkan dengan mengajak masyarakat yang senang mengumpulkan koin. Adapun kegiatan rutin yang dilakukan komunitas ini adalah mengumpulkan uang koin untuk adik-adik asuhnya.
Setiap bulannya, komunitas CAC mengadakan Coin Collecting Day. Di mana, anggota tersebut berkumpul untuk menghitung jumlah koin yang terlah terkumpul. Koin-koin yang mereka dapatkan adalah dari teman-teman. Koin yang dikumpulkan tersebut biasanya bisa mencapau sekitas Rp. 2.000.000-Rp. 5.000.000.
Menurut Anisa, hati nuranilah yang membuatnya bergabung kedalam komunitas CAC. “Dimana tidak hanya hubungan dengan Tuhan yang perlu diperbaiki. Tetapi hubungan dengan sesama manusia juga diperlukan. Jelasnya, Senin (25/9).
Sama halnya dengan Anisa, anggota komunitas CAC Dhita mengaku setelah mengikuti komunitas tersebut membuatnya bersyukur atas apa yang telah dimilikinya saat ini. Pastinya aku lebih banyak pengalaman, bisa mengenal adik-adik CAC yang memiliki ragam cerita dan latar belakang yang berbeda. Ungkapnya, Selasa (26/5).
NA
Average Rating