Kuasa Media Oligarki

Kuasa Media Oligarki

Read Time:2 Minute, 48 Second

Kuasa Media Oligarki
Manager Online Warta Kota Suprapto membahas mengenai perpolitikan di Indonesia dalam Seminar Terbuka, Rabu (31/10). Seminar terbuka ini dilaksanakan di Auditorium Bhineka Tunggal Ika Gedung Rektorat (Lt 4) UPN “Veteran” Jakarta.


Melihat kemungkinan media yang menjadi tunggangan politik terhadap salah satu partai di tahun politik. Bagaimana keadaan media dapat mempengaruhi politik di Indonesia, dan mengenai perpolitikan di Indonesia. Kemudian hal tersebut yang menggiring opini masyarakat terhadap salah satu pasangan calon (Paslon) Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. 
Berangkat dari polemik tersebut, mahasiswa atau pun masyarakat mampu menilai media di tahun politik ini. Maka dari itulah Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Aspirasi melaksanakan seminar terbuka terkait media. Seminar terbuka yang bertemakan Implikasi Media dalam Kancah Politik Indonesia dilaksanakan di Auditorium Bhineka Tunggal Ika Gedung Rektorat (Lt 4) UPN “Veteran” Jakarta pada, Rabu (31/10). Acara ini juga dilaksanakan dalam rangka Dies Natalies LPM Aspirasi yang ke-35 tahun.
Tujuan utama diselenggarakannya acara ini yaitu untuk menyadarkan mahasiswa supaya tahu langkah apa yang harus mereka ambil saat pemilihan 2019 nanti. Sebagai mahasiswa atau orang terpelajar yang sudah diberikan informasi mengenai pemilihan yang akan datang, harus bersikap bagaimana seharusnya. 
Begitu juga implikasinya sebagai masyarakat yang berpendidikan. Seperti halnya yang diungkapkan ketua pelaksana seminar terbuka Fikriya Nursyafa “Sebagai seorang Mahasiswa harus tahu sikap apa yang harus mereka lakukan menghadapi pemilu 2019 mendatang,” ujarnya, Rabu (31/10). 
Dalam pelaksanaan seminar ini ada dua sesi. Sesi pertama oleh Manager Online Wartakota Suprapto yang membahas tentang perpolitikan yang ada di Indonesia. Suprapto menjelaskan bahwa demokrasi senyatanya untuk membangun peradaban, salah satu cara untuk membangun peradaban dengan baik adalah demokrasi. Namun kenyataannya saat ini berbanding terbalik. 
Dengan hiruk pikuk situasi politik yang terjadi di Indonesia saat ini, karena pertama kalinya di Indonesia Pemilu legeslatif dan eksekutif dilakukan secara bersamaan. Oleh karena itu terkadang seseorang mengkritiki sesuatu tapi tidak ada dasarnya. Suprapto mengatakan pada peserta seminar “Mahasiswa harus bisa melihat sesuatu secara objektif, tapi kritis,” artinya mahasiswa sebagai kaum intelektual harus melihat sesuatu hal berdasarkan fakta dan data yang konkret. 
Sesi kedua dipaparkan oleh Peneliti Remotivi Firman Imaduddin dan materi yang dibahas lebih pada posisi media dapat mempengaruhi perpolitikan di Indonesia. Ia membandingkan keadaan pers dulu dan saat ini. Jika dulu pers dibungkam oleh pemerintah, sekarang sudah orde baru pers udah bebas akan tetapi menjadi pers yang oligarki. 
Firman menampilkan sebuah video hasil penelitiannya mengenai pemilu tahun 2014, video tersebut menampilkan peran serta keterlibatan media dalam perpolitikan di Indonesia. Video itu menunjukkan bahwa pemberitaan televisi tergantung pada pergerakan politik pemiliknya. Firman mengatakan “Agar tidak diperdaya media, kita harus menjadi penonton yang kritis,” ujarnya, Rabu (31/10). Saat ini para pemilik media ikut berperan politik dan mempengaruhi bagaimana berita itu dimuat, jelasnya.
Jadi dalam proses seminar ini para pemateri tidak hanya menjelaskan menggunakan power poin, namun para pemateri juga menampilkan video yang berkaitan dengan materi dan lebih memudahkan peserta  memahami materi yang dipaparkan. 
Seminar ini mendapatkan respon yang baik dari mahasiswa, karena yang mengikuti seminar ini tidak hanya mahasiswa dari jurusan komunikasi, namun ada juga dari jurusan hukum, ekonomi, bahkan mahasiswa tekhnik juga turut hadir dalam seminar ini.
Seperti halnya ungkapan dari salah satu peserta seminar dari jurusan Ekonomi Pembangunan Paramita saat diwawancarai, ia mengatakan motivasi utamanya mengikuti seminar terbuka ini untuk menambah pengalaman. “Disamping itu juga, saya mengikuti seminar agar bisa mendapatkan sertifikat untuk salah satu syarat skripsi,” ucapnya, Rabu (31/10).
 HA

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Seni Gali Potensi Previous post Seni Gali Potensi
Kisah Perjuangan Kuliah di Jerman Next post Kisah Perjuangan Kuliah di Jerman