Disabilitas dalam Lingkup Media

Disabilitas dalam Lingkup Media

Read Time:1 Minute, 58 Second

Disabilitas dalam Lingkup Media
Dalam pemberitaan terhadap para penyandang disabilitas, media-media Indonesia dalam merepresentasikannya masih keliru, menimbulkan berbagai masalah dalam memandang disabilitas di media. Menjadikan keharusan untuk lebih mengetahui bagaimana memberitakan penyandang disabilitas.
Berangkat dari polemik tersebut, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Aspirasi menggelar Pendidikan Jurnalistik Mahasiswa (PJM) yang ke-34. PJM kali ini bertemakan Disabilitas dalam Pusaran Media Indonesia, dilaksanakan di Graha Adhya Wicaksana pada 22-24 April 2018. Di sisi lain, acara kali ini termasuk rangkaian PJM.
Menurut Ketua Pelaksana PJM Thalita Yuristiana menjelaskan tema ini berangkat dari kenyataan saat ini, media mengeluarkan produk jurnalistik terkait penyandang disabilitas belum secara baik.
Menjadikan masyarakat kurang mengenal disabilitas secara baik pula. “Pemberitaan terkait disabilitas di media belum baik,” ucapnya, Selasa (23/4).
Thalita juga mengharapkan penyelenggaraan PJM kali ini membuat mahasiswa lebih kritis terhadap pemberitaan penyandang disabilitas di media-media Indonesia dan turut memiliki sikap yang semestinya terhadap para penyandang. “Mahasiswa menjadi perhatian terhadap penyandang disabilitas,” lanjutnya, Selasa (23/4).
Saat pelaksanaannya, turut menghadirkan Wartawan Olahraga Harian Kompas, Denty Piawai pada hari kedua. Ia menyampaikan bahwa peliputan berita terkait disabilitas, jurnalis harus lebih memahami kondisi dari penyandang tersebut. “Kita harus mengerti kondisi penyandang disabilitas lebih dahulu,” ucapnya, Selasa (23/4).
Lanjutnya, Denty menjelaskan perihal Asian Para Games beberapa waktu lalu menjadi sorotan dunia yang menjadi momentum masyarakat Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap penyandang disabilitas. “Asian Para Games 2018 menjadi momen pengenalan penyandang disabilitas,” tuturnya, Selasa (23/4).
Tak hanya Denty sebagai pembicara, PJM kali ini juga mengundang Executive Director Remotivi Roy Thaniago, Aktivis Disabilitas Yeni Rosa Damayanti, Fotografer Asian Paragames 2018 Christianto Harsadi hingga Jurnalis Tempo Suci Sekarwati. Dihadiri pula Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) Erna Hernawati dalam pembukaan acara PJM pada 22 April.
Menanggapi acara ini, Mahasiswa Fakultas Hukum UPNVJ Faisal mengungkapan ketertarikan terhadap tema terkait pemberitaan disabilitas di media. Ia juga menjadi mengerti tentang persoalan disabilitas saat ini. “Persoalan disabilitas jarang diangkat oleh mahasiswa (khususnya pers kampus),” tuturnya, Selasa (23/4).
Senada dengan Faisal, ketertarikan juga dirasakan oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPNVJ Fadillah. Minat Fadillah mengikuti PJM ingin lebih tahu terkait disabilitas dan juga menjadi mengerti cara meliput disabilitas dengan baik.
Berakhirnya acara PJM kali ini ditutup oleh pembahasan mengenai fotografi jurnalistik oleh Fotografer Asian Paragames 2018 Christianto Harsadi pada 24 April 2019. Dari fotografi Jurnalistik hingga jurnalistik dasar dan kode etik jurnalistik berhubungan dengan tema disabilitas dalam sorotan media.

MIA

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Perkara Kelola Kemahasiswaan Previous post Perkara Kelola Kemahasiswaan
Semarak Gelar Olimpiade Quran Next post Semarak Gelar Olimpiade Quran