Demi Menggapai Pendidikan Tinggi

Demi Menggapai Pendidikan Tinggi

Read Time:2 Minute, 24 Second

Demi Menggapai Pendidikan Tinggi

Muhammad Nurul Irfan—pria kelahiran Magelang, 2 Agustus 1973 ini memiliki segudang prestasi di masa muda hingga sekarang. Laki-laki yang kerap disapa Irfan tersebut semasa kecilnya memiliki cita-cita menjadi dalang, Tetapi takdir berkata lain, Nurul Irfan dewasa justru berhasil menjadi Dosen Tetap berpangkat Lektor Kepala pada Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nurul Irfan masuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jakarta lewat jalur Bibit Unggul Daerah (BUD) yang sekarang lebih dikenal dengan jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dalam perlajanan masa studinya, Nurul Irfan bernaung di rumah ibadah dengan menjadi marbot masjid semasa kuliah. Kerja kerasnya berhasil membawa Nurul Irfan menyelesaikan Pendidikan Strata-1.

Tentu apa yang telah dicapai Nurul Irfan sebanding dengan prosesnya. Di bangku Sekolah Menengah Atas, bakat Nurul Irfan untuk berorganisasi sudah terlihat, terbukti dia pernah menjadi Ketua OSIS di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) MAN Yogyakarta serta Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ancab Gondokusuman Yogyakarta. Namun, saat ingin menjejaki bangku kuliah Irfan memiliki keterbatasan biaya.

Hal tersebut membuat lelaki yang kerap disapa Irfan itu tak menyerah dengan keadaannya untuk melajutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi. Berbagai macam pekerjaan pernah sambanginya semasa kuliah, dari mulai menjadi tukang sapu jalanan sampai menjadi tukang parkir. Apapun rela dilakukannya dan tidak sedikitpun merasa malu supaya dapat tetap kuliah dan mewujudkan cita-citanya. “Dalam rangka supaya tetep bisa bertahan, kuliah, dan mengejar cita-cita,” ucap Nurul Irfan, Sabtu  (14/3).

Masa lalu yang pahit menjadikan Nurul Irfan sebagai sosok yang selalu bersyukur dan rendah hati. Hal itulah yang melatarbelakanginya mengizinkan mahasiswa yang masuk kelompok bidikmisi untuk tinggal di rumahnya dan tidak di kenakan biaya sepeser pun. “Mahasiswa saya  suruh tinggal di sini, ya supaya jangan seperti saya,” tukasnya.

Karier akademiknya dimulai setelah dia menyelesaikan Program Strata-2 di UIN Jakarta dengan menjadi asisten dosen dan selama lebih kurang tiga semester dan kemudian diangkat menjadi dosen tetap di FSH UIN Jakarta. Saat ini, Nurul Irfan berhasil meraih gelar Doktor setelah berhasil menyelesaikan Program Strata-3 di UIN Jakarta pada tahun 2008.

Selama menjadi dosen, Nurul Irfan telah menulis banyak buku, di antaranya adalah Korupsi dalam Hukum Pidana Islam pada 2011, Nasab dan Status Anak dalam Hukum Islam pada 2012, Fiqh Jinayah pada 2013, Status Hukum Anak Luar Nikah di Indonesia tahun 2013, Gratifikasi dan Kriminalitas Seksual dalam Hukum Pidana Islam pada 2014, dan yang terakhir pada tahun 2015 bukunya berjudul Hukum Pidana Islam.

Disamping menjadi penulis, Irfan juga menyempatkan waktunya untuk menjadi penceramah di beberapa masjid di sekitar pamulang, di antaranya Masjid Nurul Islam, Masjid Al-Iftitah, Masjid An-Nur sampai majelis ta’lim di lingkungan tempat tinggalnya. Dia juga menjadi anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia serta aktif di Lembaga dakwah Nahdatul Ulama dalam bidang kajian. Dosen sekaligus Penceramah ini juga disibukan dengan menjadi asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi khususnya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.

Aldy Rahman

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post VIDEO: Tetap Produktif Saat Puasa Kala PSBB
Kisah Kelam Sang Merpati Biru Next post Kisah Kelam Sang Merpati Biru