Palestina dalam Perspektif Teologi Kristen

Palestina dalam Perspektif Teologi Kristen

Read Time:4 Minute, 54 Second

 

Palestina dalam Perspektif Teologi Kristen


 

Tanah Palestina merupakan tanah yang disucikan oleh  agama Samawi yakni Yahudi, Nasrani, dan Islam. Dalam setiap agama tersebut memiliki pandangan dan argumennya masing-masing mengenaisejarah tanah Palestina.

Palestina menjadi tempat yang sakral bukan hanya untuk umat Muslim melainkan orang Nasrani juga begitu mensucikan tanah Palestina. Jika orang Islam pada umumnya melakukan perjalanan ibadah yang disebut haji ke Mekah dan Madinah, maka perjalanan ibadahnya orang Nasrani adalah ke Palestina.

Setiap perseteruan Palestina-Israel mencuat di Indonesia bisa dipastikan banyak tanggapan-tanggapan dari berbagai pihak untuk mengomentari persoalan tersebut. Persoalan Palestina-Israel kerap kali dihubungkan dengan konflik agama dan perebutan kekuasaan. Agama dijadikan dalil dalam permasalahan tersebut dan setiap agama juga memiliki jawaban yang berbada-beda terkait masalah ini.

Tanah Palestina yang dianggap dijanjikan Tuhan untuk bangsa Israel menjadi perdebatan sengit. Di Islam sendiri tidak meyakini hal demikian karena dalam sejarahnya orang Yahudi mengingkari perintah Allah untuk memasuki tanah Palestina, sehingga menyebabkan mereka bukan lagi menjadi bangsa yang dipilih Allah terhadap tanah Palestina. Siapa yang paling berhak atas tanah Palestina dan bagaimana sejarah tanah Palestina dalam prespektif agama kristen,  pada kesempatan ini Institut melakukan wawancara khusus pada Senin (7/6), dengan Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Pastor Heru Prakosa.

 

Bagaimana sejarah agama Kristen di tanah Palestina?

Yesus Kristus lahir di Betlehem di wilayah Palestina; Dia juga mewartakan ajarannya di berbagai daerah di desa dan perkotaan di wilayah Palestina. Yesus Kristus wafat dan dibangkitkan serta naik ke surga di Yerusalem, di wilayah Palestina pula. Sejak tahun 30-an Masehi setelah wafat dan dibangkitkan, para murid Yesus Kristus melanjutkan pewartaan Dia; mereka mengawalinya mulai dari wilayah-wilayah di Palestina, hingga kemudian meluas sampai ke luar Palestina.

Di media, umat Muslim di Palestina selalu dalam posisi sulit. Bagaimana dengan umat Kristen di Palestina, apakah mengalami kondisi yang sama?

Berita tentang konflik Israel dan Palestina disikapi secara beragam. Mungkin, di Indonesia – yang mayoritas penduduknya beragama Islam – media memberi kesan umum bahwa, dalam konflik tersebut, pihak Islam dianggap ada dalam posisi sulit atau dirugikan. Di beberapa belahan bumi lain, di Barat secara umum, pemberitaan disampaikan dengan cukup seimbang. Layak dicatat bahwa sebagian besar kaum Kristen yang hidup di daerah konflik tersebut memang memiliki darah Arab-Palestina. Dari antara mereka itu, ada sebagian yang hidup di wilayah Palestina dan sebagian lainnya hidup di wilayah Israel. Seperti kaum Muslim, umat Kristen yang hidup dan tinggal di wilayah Palestina tentunya mengalami pula masa-masa sulit di bawah tekanan kekuasaan Israel. Tetapi umat Kristen yang hidup dan tinggal di wilayah Israel tentunya juga merasakan pengalaman seperti kaum Yahudi yang terkadang merasa tak aman akibat aselarasi kekerasan yang bisa saja tiba-tiba meletus.

Palestina merupakan Tanah Suci bagi umat Kristen karena di sana terdapat Gereja Makam Kudus dan peninggalan kerohaniaan lainnya. Saat ini yang mendiami Tanah Suci justru lebih banyak dari kalangan Muslim, bagaimana anda menanggapi hal itu?

Ketika saya menjalani studi lanjut, saya pernah tinggal selama beberapa waktu di antara kaum Kristen di Ramallah di wilayah Tepi Barat – Palestina – bahkan saya juga memiliki kesempatan masuk ke wilayah Jalur Gaza. Saya pun mempunyai pengalaman hidup di Yerusalem dan tempat-tempat lain di wilayah Israel. Memang, mayoritas umat beriman yang mendiami Tanah Suci Palestina berasal dari latar belakang Islam dan Kristen. Konflik yang terjadi di sana jelas lebih terkait dengan masalah politik dan bukan masalah agama. Dengan demikian tantangannya adalah bagaimana semua pihak yang terkait berani melepas ego masing-masing dan mau membangun komitmen solidaritas atau bela rasa sosial yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan dan bukan pada kepentingan sepihak.

Mengapa Tanah Suci begitu penting bagi umat Kristen?

 Tanah Suci menjadi penting karena itu terkait dengan hidup dan karya Yesus Kristus, termasuk juga para pengikut awal Kristus. Tetapi layak diingat juga bahwa masih ada wilayah-wilayah lain di luar Tanah Suci Palestina yang terkait dengan sejarah perkembangan umat Kristen. Roma di Italia adalah salah satunya. Wilayah-wilayah di luar Palestina itu pun memiliki peran serta makna yang tak kalah penting dibandingkan dengan Tanah Suci.

Bangsa Israel sering kali disebut sebagai bangsa yang dijanjikan oleh Allah, dalam penjelasan Kristen mengapa bangsa Israel menjadi bangsa yang dipilih Allah?

Dalam penjelasan Alkitab tepatnya pada  Kitab Ulangan 14:2 disebutkan bahwa engkau (bangsa Israel) dipilih Tuhan untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi. Ayat ini lah yang dijadikan dalil bangsa Israel untuk menegaskan bahwa mereka adalah bangsa yang terpilih.

Selain itu di ayat lainnya menjelaskan bahwa pemilihan bangsa Israel sebagai bangsa yang terpilih bukan mengartikan Allah pilih kasih tetapi karena kasih Tuhan yang murah hati. Bukan berarti juga bangsa Israel boleh menyombongkan diri atas dipilihnya oleh Allah sebagai bangsa yang terpilih.  Jadi pemilihan bangsa Israel adalah kebebasan Allah demi keselamatan manusia seluruhnya.

Konflik antara Palestina-Israel akhir-akhir ini kembali memanas, jika kita lihat ke belakang sejarah dua bangsa ini sangatlah kompleks. Keduanya mengaku sebagai agama yang menuruni keyakinan Ibrahim/Abraham yang dipercaya sebagai bapak moyang agama-agama Samawi. Dapatkah anda menjelaskan dalam pandangan Kristen siapakah Abraham itu?

Menurut saya Ibrahim adalah bapa bagi seluruh umat beriman, janganlah mengartikan secara sempit dengan mengaitkan dengan penganut agama tertentu. Sebagai bapa bagi umat beriman, Ibrahim memiliki peran yang cukup besar dalam membangun jalan relasi dengan Allah.

Yang seharusnya diperhatikan adalah untuk selalu belajar dari teladan Abraham dengan mendengarkan dan menghadapi tegangan hidup sehari-hari dalam sikap siap untuk mau selalu menyambut sabdaNya dan mempraktikkannya. 

Bagaimanakah status kepemilikan tanah Palestina sekarang dalam pandangan anda ?

Soalan kepemilikan tanah Palestina yang harusnya diperhatikan adalah tidak ada yang boleh memonopoli kepemilikan Tanah Suci. Menurut saya Tanah Suci tetap perlu terbuka untuk semua umat beriman. Banyak latar belakang agama di Tanah Suci, bahkan di sana juga ada pusat keagamaan untuk umat Bahay. Sudah selayaknya keberadaan mereka juga perlu dihormati.  Jadi menurut saya, pada intinya siapa pun boleh hidup dan menghidupi kesucian Tanah Suci dalam damai dan saling menghargai satu sama lain. (Firda Amalia Putri: INS.008)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
36 %
Excited
Excited
45 %
Sleepy
Sleepy
9 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
9 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Tidak Semua Yahudi Itu Zionis Previous post Tidak Semua Yahudi Itu Zionis
Nasib Anak Korban Pemerkosaan Next post Nasib Anak Korban Pemerkosaan