Seruan Aksi Tolak Perppu Cipta Kerja

Seruan Aksi Tolak Perppu Cipta Kerja

Read Time:1 Minute, 22 Second

Aliansi buruh dan berbagai elemen masyarakat mengadakan unjuk rasa untuk menolak Perppu Cipta Kerja. Perppu ini dinilai belum memperhatikan kesejahteraan buruh sehingga mengundang keresahan masyarakat.

Berbagai aliansi buruh, mahasiswa, dan elemen masyarakat melakukan aksi penolakan terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja. Aksi ini dilakukan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Selasa (28/2). 

Massa aksi datang dari latar belakang organisasi yang berbeda, mulai dari sektor ketenagakerjaan, agraria, lingkungan, dan pendidikan. Hal ini dikarenakan pembahasan Perppu Cipta Kerja dinilai kompleks dan berdampak di seluruh sektor tersebut.

Berdasarkan pantauan Institut, terdapat serikat buruh yang membawa tumpeng dan beberapa hasil panen petani sebagai seserahan. Tak hanya itu, massa aksi juga membawa keranda bertuliskan tagar Korban Cipta Kerja yang kemudian dibakar di tengah aksi. 

Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Sunarti mengatakan tumpeng adalah simbolis rasa syukur atas batalnya pengesahan Perppu Cipta Kerja pada Kamis (16/2). Di sisi lain, tumpeng juga menunjukkan duka atas matinya demokrasi di Indonesia. “Penghinaan pemerintah terhadap perjuangan rakyat,” ujar Sunarti, Selasa (28/2).

Salah satu perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Indonesia, Sato Setyo menyampaikan bahwa kewajiban mahasiswa ialah untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat. “Jika ada seribu, seratus, atau bahkan satu orang yang memperjuangkan kebenaran, maka itu adalah aku,” ujar Sato dengan lantang, Selasa (28/2).

Pengamat Politik, Rocky Gerung juga turut hadir dalam aksi untuk menolak Perppu Cipta Kerja. Rocky mengatakan Undang-undang Cipta Kerja merupakan aturan yang sangat tidak layak. “Jadi aksi bukan sekedar aksi untuk menuntut hak-hak buruh, tapi menuntut hak rakyat Indonesia,” ujar Rocky Gerung, Selasa (28/2).

Reporter: SDC, FH

Editor: Nurul Sayyidah Hapidoh

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Peristiwa Talangsari Tanpa Kepastian Hukum Previous post Peristiwa Talangsari Tanpa Kepastian Hukum
Fluktuatif Berkelanjutan, Kebijakan BI Menjadi Sorotan Next post Fluktuatif Berkelanjutan, Kebijakan BI Menjadi Sorotan