Read Time:2 Minute, 28 Second
Tepat satu Desember esok, seluruh fakultas dan jurusan UIN Jakarta serempak melakukan Pemilihan Umum Raya (Pemira). Lalu, bagaimana dengan nasib pendatang baru seperti fakultas dan jurusan baru di UIN?
Fakultas baru, Fakultas Sumber Daya Alam Lingkungan (FSDAL) sampai sekarang masih belum mendapat kepastian dari pihak Ketua Pemilihan Umum (KPU) terkait pemilihan Pemira tahun ini. Belum adanya sosialisasi antara pihak KPU dengan Dekan FSDAL membuat sebagian mahasiswa FSDAL bingung.
Dekan FSDAL, Untung Suryanto mengatakan, ketika KPU rapat dengan seluruh perwakilan fakultas membahas keberlangsungan Pemira, Tri Suwarno, Bidang Administrasi FSDAL mendapat penjelasan dari KPU tak bisa ikut serta dalam Pemira tahun ini. Hal tersebut dikarenakan FSDAL masih terbilang baru.
Suryanto merasa keberatan terhadap keputusan KPU. Ia mengatakan dalam sebuah stuktur kenegaraan, setiap warga memiliki hak untuk memilih calon pemimpinnya. “Sama halnya, mahasiswa FSDAL merupakan warga dari UIN Jakarta yang seharusnya diberi hak untuk memilih dalam Pemira tersebut,” ujarnya, Kamis (27/11).
Ia juga mengeluhkan sosialisasi yang dilakukan KPU. Menurut Suryanto, pihaknya tak banyak tahu perihal keikutsertaan FSDAL dalam Pemira. “Jangan anggap kita sudah mengetahui kegiatan tersebut hanya melalui surat saja,” katanya.
Terkait Pemira FSDAL, ketua KPU, Hilman A. Hakim menuturkan, FSDAL boleh mengikuti Pemira, namun hanya memilih DEMA-U. Hal itu dikarenakan fakultas baru yang baru memiliki satu angkatan. Dalam pemilihan DEMA-U tersebut, mahasiswa FSDAL akan digabungkan dengan mahasiswa FISIP.
Anehnya, Komisi Pemilihan Pemungutan Suara (KPPS) FISIP, selaku panitia tak tahu menahu terkait penggabungan FSDAL dengan FISIP. Hal ini diutarakan oleh Achmad Rizqy Furkon, salah satu panitia KPPS FISIP. “Seharusnya kalau FSDAL ikut, dari awal rapat KPPS FISIP diberitahu agar persiapannya juga tidak mendadak. Kami belum tahu pasti bagaimana sistem pemilihannya besok,” jelas pria yang akrab disapa, Kamis (27/11).
Selain FSDAL, pendatang baru di kampus UIN Jakarta adalah Jurusan Pendidikan Guru Raudhatul Atfal (PGRA), berada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Mahasiswa PGRA bisa mengikuti semua proses Pemira, selain pemilihan tingkat Jurusan. Hal ini disebabkan beberapa syarat yang belum bisa dipenuhi seperti, nilai Indeks Prestasi (IP) diatas 3,25 dan minimal mahasiswa semester 3 sampai 7.
“Mereka mahasiswa baru wajar kalau belum ada pembentukkan HMJ dan untuk tahun pertama ditekankan lebih pengenalan kampus saja,” ungkap Kepala Jurusan PGRA, Eni Rosda, Selasa (25/11).
Eni menambahkan, untuk acara Pemira ini, ia percaya kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) untuk membimbing mahasiswa jurusan PGRA dalam pemilihan esok. Seperti halnya waktu OPAK, lanjutnya, semua prosesi OPAK jurusan PGRA di dampingi oleh panitia dari PGMI.
Lain halnya dengan PGRA, dua jurusan yang terbilang baru di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) bisa mengikuti pemilihan seperti jurusan lainnya di FEB. Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah dan mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah resmi untuk mengikuti proses pemilihan esok. Meskipun mereka terbilang jurusan baru, mahasiswa dari dua jurusan tersebut sudah memiliki ketua dan wakil jurusan.
Ketua KPPS FEB Kholil Noveri Setiawan menuturkan, jurusan baru di FEB sudah tiga angkatan dan bukan mahasiswa baru seperti PGRA. “Jadi, tidak ada perbedaan untuk jurusan baru di FEB,” jelasnya, Jumat (28/11).
TS
Average Rating