UIN Jakarta akan menerapkan sistem pembayaran elektronik untuk pembayaran parkir. Hal ini dinilai lebih efektif dan efisien daripada menggunakan sistem pembayaran manual.
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan Green Parking untuk mengelola parkir di UIN Jakarta. Sejak bekerja sama dengan Green Parking, sistem pembayaran parkir kerap berubah-ubah. Namun kini, mereka berencana menerapkan sistem baru dengan memberlakukan pembayaran parkir menggunakan uang elektronik (e-money).
Pengelola parkir UIN Jakarta Hilda memberi pernyataannya mengenai sistem parkir menggunakan kartu e-money. Menurutnya, salah satu tujuan diberlakukan sistem ini, yaitu untuk meminimalisir antrian serta memaksimalkan sistem keamanan di kampus.
Hilda menambahkan, latar belakang diberlakukannya sistem pembayaran kartu e-money karena pengelola menilai, bahwa sekarang sudah memasuki era digital. “Sekarang ini serba digital, pembayaran parkir pun harus menggunakan sistem digital agar mengikuti perkembangan juga,” ungkap Hilda, Rabu (8/6).
Pengelola parkir lainnya, Budi, turut memberi keterangan. Menurutnya, pembayaran menggunakan kartu e-money dibuat untuk memudahkan mahasiswa agar tidak perlu menyiapkan uang receh, sehingga menjadi lebih praktis. Namun bagi mahasiswa yang tidak memiliki kartu e-money, kata Budi, masih bisa memakai sistem manual dengan harga parkir yang sama.
Budi lanjut menuturkan, bagi mahasiswa yang ingin meregistrasi e-money, bisa datang ke kantor Green Parking UIN Jakarta. Saldo e-money nantinya bisa diisi di Indomaret, Alfamart, dan sebagainya. E-money yang sudah diregistrasi pun, lanjut Budi, otomatis tersambung dengan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) kendaraan masing-masing. “Satu motor bisa tersambung dua kartu, ini dilakukan agar tidak terjadi pencurian motor di kampus,” tutur Budi, Rabu (8/6).
Budi juga memberitahukan bahwa sistem pembayaran menggunakan kartu e-money direncanakan akan mulai diberlakukan pada akhir Juli 2022 di kampus utama. Hingga kini, pengelola parkir sudah mulai melakukan sosialisasi untuk para mahasiswa, “kami akan memberikan edukasi berupa selebaran kertas dan juga banner di depan (pintu keluar) mengenai sistem ini,” ungkap Budi, Rabu (8/6).
Wakil Rektor (Warek) Bidang Administrasi Umum Ahmad Rodoni pun turut mendukung kebijakan ini. Ia ikut menyetujui sistem pembayaran kartu e-money jika mahasiswa nyaman menggunakannya. “Jika memang menggunakan kartu e-money disetujui oleh mahasiswa saya akan sepenuhnya mendukung,” ungkap Rodoni, Rabu (8/6).
Mahasiswa Dirasat Islamiyah Maulana, menyatakan kesetujuannya dengan sistem parkir menggunakan kartu e-money. Menurutnya, tingkat keamanan akan lebih terjaga. “Dengan menggunakan e-money keamanan kendaraan akan lebih terjaga,” ungkap Maulana, Rabu (8/6).
Pendapat berbeda diungkapkan oleh mahasiswa Ilmu Politik M. Berryl Choliq. Ia menyatakan bahwa penggunaan kartu e-money belum pantas diberlakukan. Menurutnya, memakai uang fisik lebih efektif walaupun sering antri panjang. “Memakai uang fisik saat parkir lebih efektif daripada memakai kartu e-money,” pungkas Berryl, Rabu (8/6).
Reporter: M. Naufal Waliyyudin
Editor: Sekar Rahmadiana Ihsan
Average Rating