Donor Darah sebagai Gaya Hidup

Read Time:2 Minute, 9 Second

Dua orang mahasiswa sedang diambil darahnya dalam acara Gebyar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan di Aula Student Center (SC), Rabu (22/5)

Jumlah pendonor darah di Indonesia baru sekitar 1,3juta orang. Padahal, jumlah seluruh populasi masyarakat Indonesia sekitar 240juta orang. Menurut Dokter yang juga Kepala Seksi Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Roby Aditya, jumlah itu belum bisa memenuhi kebutuhan darah yang ada di Indonesia. Idealnya, kebutuhan pendonor darah suatu negara sebesar lima persen dari jumlah seluruh populasi masyarakat.

Oleh karena itu, Roby ingin memotivasi mahasiswa untuk melakukan donor darah. Menurutnya, donor darah mempunyai banyak manfaat untuk tubuh, seperti mengurangi resiko terkena penyakit stroke, penyakit jantung, dan penyakit kanker. Donor darah juga membuat kualitas darah menjadi bagus karena tubuh memproduksi darah baru.

Dalam acara talkshow yang bertema Donor Darah kan Ikhlas, Kenapa Sekantung Darah Harus Beli Roby mengatakan, bila mempunyai Kartu Jaminan Sehat (KJS), pasien diberikan gratis. Sedangkan bagi pasien yang tidak mempunyai KJS akan dikenakan biaya pengolahan. “Bukan Beli tapi pengganti biaya operasional,” katanya dalam acara Gebyar Donor Darah dan Pemerikaan Kesehatan yang diadakan oleh Korp Sukarela (KSR) PMI UIN jakarta (22/5).

Selain talkshow, KSR juga adakan donor darah yang diadakan di Aula Student Center (SC) dan pemeriksaan kesehatan yang diadakan di Hall SC pada 22-23 Mei. Ketua KSR PMI UIN Jakarta Fadilla Anwar mengatakan, acara ini diadakan berkenaan dengan hari palang merah sedunia. Selain itu, acara ini juga diadakan untuk mensosialisasikan kepada mahasiswa agar aksi donor darah dijadikan sebagai gaya hidup mahasiswa.

Menurutnya, antusiasme mahasiswa UIN Jakarta cukup tinggi terhadap donor darah. Namun acara ini terkendala waktu yang hanya dua hari, sehingga kantung darah yang terkumpul hanya 303 dari target 513 kantung darah. ”Setidaknya kita sudah berusaha, mensosialisasikan (donor darah) sebagai haya hidup mahasiswa UIN Jakarta,” ucapnya (28/5).

Fadilla mengatakan, KSR PMI UIN tidak bosan mengadakan acara donor darah. “Sehingga kebutuhan darah di indonesia, sedikit banyak bisa terbantu dengan donor darah yang di UIN,” ujarnya. KSR juga ingin meyakinkan mahasiswa bahwa donor itu berguna untuk dirinya sendiri dan juga orang lain.

Salah satu peserta donor darah Muhammad Iqbal maulana mengatakan, acaranya bagus karena bisa memberikan darah kepada orang yang membutuhkan. Selain itu dengan mendonorkan darahnya, dia bisa tahu golongan darahnya tanpa mengeluarkan biaya. Ia berharap banyak mahasiswa banyak yang tahu pentingnya donor darah.

Sedangkan mahasiswa farmasi Fauziah Utami mengatakan, acaranya bagus dan konsisten karena setiap tahun diadakan. Awalnya Fauziah datang ke acara ini untuk mendonorkan darahnya. Namun, karena ada syarat yang tidak terpebuhi akhirnnya dia melakukan pemeriksaan kesehatan dan konsultasi kulit. Ia berharap target yang telah dicapai oleh KSR agar dipertahankan. (Umar)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Beda Presiden, Beda Intrik, Beda Komunikasi
Next post PJM 2013, Kunjungan Redaksi ke Koran Sindo