Levitasi Hore, Melayang Bukan Melompat

Read Time:2 Minute, 57 Second
Kini, fotografi menjadi dunia baru yang digandrungi oleh banyak kalangan, baik tua maupun muda. Perkembangan fotografi yang semakin maju, membuat orang-orang yang berkecimpung di dunia fotografi harus berpikir kreatif untuk membuat sesuatu yang baru dan beda dengan yang lainnya.

Salah satunya komunitas Levitasi Hore. Kehadiran komunitas ini menambah warna baru dalam dunia fotografi. Komunitas yang didirikan pada tanggal 25 Desember 2011 ini  memakai teknik levitasi dalam setiap pengambilan gambarnya. Levitasi merupakan teknik fotografi yang membuat sesuatu atau seseorang tampak seolah-olah melayang tanpa menggunakan alat bantu.

Nova Dara, salah satu admin akun twitter Levitasi Hore regional Jakarta mengatakan, Anggun Adi, pendiri komunitas ini terinspirasi dari fotografer asal Jepang, Natsumi Hayashi. Dalam blognya yowayowacamera.com, Natsumi selalu memajang foto dirinya yang sedang melakukan aktifitas sehari-hari dengan posisi seakan-akan melayang.

Selain itu, wanita yang akrab disapa Ara ini menjelaskan, alasan komunitas ini dinamakan Levitasi Hore, diambil dari bahasa Inggris, levitate yang berarti melayang dan hore yang diartikan dengan senang-senang. “Jadi, komunitas ini tidak terlalu serius, hanya membahas teknis fotografi saja. Kami juga lebih mengutamakan bagaimana bisa saling berbagi cara membuat foto levitasi dengan fun,” ujar Ara, Sabtu (20/7).

Memotret dan mengatur model agar bisa tertangkap kamera, dan hasilnya tampak seperti ‘melayang’ adalah kunci utama dari keberhasilan fotografi levitasi. Sehingga, diperlukan tips dalam menghasilkan foto levitasi yang baik.

Menurut Ara, untuk menghasilkan foto levitasi yang baik, fotografer harus mengambil gambar dengan posisi low angle agar jarak antara kaki model dan tanah terlihat, sehingga terkesan ‘melayang’. “Jika mengambil gambarnya sejajar, nanti tidak terlihat kalau itu sedang melayang,” paparnya.

Tidak seperti komunitas fotografi kebanyakan yang mengharuskan anggotanya memiliki kamera pro, seperti kamera Single Lens Reflex (SLR) ataupun Digital Single Lens Reflex (DSLR). Orang-orang yang hanya mempunyai kamera digital atau kamera ponsel pun bisa bergabung dengan komunitas ini. “Walau hanya dengan kamera ponsel atau kamera digital, asal timing-nya pas, pasti bisa menghasilkan foto levitasi,” ujar Ara.

Tak hanya itu, orang-orang yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang fotografi pun boleh bergabung dan ikut andil dalam pemotretan, namun sebagai model. Sehingga, dalam komunitas ini, tak hanya mengandalkan kemampuan sang fotografer, tapi juga mengandalkan kemampuan sang model agar menghasilkan foto levitasi yang baik.

“Jika ingin menjadi model foto levitasi, sang model harus memperhatikan wardrobe yang dipakainya. Jika menggunakan jilbab, model harus menggunakan peniti serapih mungkin, agar ketika pengambilan gambar, wardrobe yang dipakai terlihat natural dan terkesan ‘melayang’ bukan melompat,” tambahnya.

Komunitas ini tersebar di beberapa kota di Indonesia, seperti Bandung, Jogja, Banjarmasin, Bogor, Medan, Padang, Jambi, Kediri, Palembang, Surabaya, dan beberapa kota lainnya. Kini, komunitas yang beranggotakan 18 ribu orang ini, memiliki sejumlah aktivitas. Di antaranya photowalk dan workshop.

Photowalk merupakan kegiatan rutin yang biasa dilakukan sebulan atau dua bulan sekali. Biasanya, dalam kegiatan ini, anggota Levitasi Hore pusat dan regional akan berkumpul untuk hunting foto levitasi bersama. “Belum lama ini, kita mengadakan photowalk dengan tema zombie dan bekerjasama dengan iZoc,” ungkap Ara.

Selain itu, Ara menyampaikan, komunitas Levitasi Hore ini pernah diundang untuk workshop di FX Mall, Jakarta. Di sana, komunitas ini berbagi kepada peserta workshopseputar tips dan trik menghasilkan foto levitasi yang baik.

Namun, terhitung sejak awal tahun ini, kegiatan komunitas Levitasi Hore pusat sedikit berkurang karena ingin fokus dengan yang di regional terlebih dahulu. Hal ini bertujuan, agar komunitas Levitasi Hore Pusat dan yang di regional maju secara bersamaan.

Berbagi informasi seputar foto levitasi juga dilakukan komunitas ini melalui situs resmi Levitasi Hore, levitasihore.net. Melalui situs tersebut, komunitas ini berbagi foto levitasi dengan berbagai tema sekaligus berbagi tips dan trik untuk menghasilkan foto levitasi yang baik.

AS

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Dubbing and Friends: Suara Jadi Profesi
Next post KABPP, Lestarikan Budaya Betawi Lewat Pantun